Jakarta, (ANTARA) - Domenico Tedesco mengatakan ia ingin membuat para pemain timnas Belgia untuk gembira dan termotivasi, setelah diberi tanggung jawab menjadi pelatih kepala pada Rabu.
Federasi Sepak bola Belgia (RBFA) mengumumkan bahwa Tedesco akan menggantikan Roberto Martinez, yang mengundurkan diri setelah Belgia gagal lolos ke fase gugur pada Piala Dunia 2022.
Timnas Belgia dihantam rumor ketidak harmonisan di dalam skuat yang disebut-sebut sebagai generasi emas mereka. Total pada Piala Dunia 2022, Belgia hanya mencetak satu gol dari tiga pertandingan.
Bintang timnas Belgia Kevin De Bruyne kerap menjadi kambing hitam kegagalan tim. Selain itu dalam suatu wawancara saat Piala Dunia 2022 bergulir ia sempat mengatakan timnya terlalu tua untuk memenangi Piala Dunia.
"De Bruyne tidak tersenyum pada Piala Dunia? Jika Anda berkata demikian, maka sudah kelas kami harus berbicara dengan para pemain untuk membuat mereka gembira, namun di atas segalanya harus termotivasi," kata Tedesco dalam konferensi pers seperti dikutip AFP.
Mantan kapten Eden Hazard pensiun dari timnas setelah kegagalan di Qatar. Sedangkan dua bek kunci yakni Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen kini masing-masing sudah berusia 33 dan 35 tahun.
"Bagi saya, usia bukan masalah penting. Apa yang dapat dilakukan para pemain di atas lapangan adalah yang menjadi penting bagi saya," tambah mantan pelatih RB Leipzig tersebut.
Penunjukan Tedesco sebagai pelatih timnas Belgia sudah disebut-sebut akan terwujud sejak akhir Januari. Penundaan itu sempat menimbulkan kecurigaan bahwa Tedesco mempertimbangkan untuk mengisi posisi pelatih tim di Hoffenheim yang sedang kosong. Sekira 15 menit setelah RBFA mengumumkan perekrutan itu, Hoffenheim mencuit bahwa mereka telah mempekerjakan Pellegrino Matarazzo.
Pencapaian terdekat dengan Piala Dunia terjadi pada 2018 saat mereka menduduki posisi ketiga. Timnas Belgia saat itu dihuni oleh antara lain De Bruyne, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, Vertonghen, dan Hazard.
Tedesco sempat tidak masuk dalam radar pelatih baru timnas Belgia, karena ia tidak punya pengalaman mengarsiteki timnas. Bahkan mantan pemain sekaligus pelatih timnas Belgia Marc Wilmots sempat secara terbuka menyatakan keraguannya terhadap kualitas Tedesco.
"Hati-hati, ia adalah pelatih klub. Tim-tim nasional tidak sama. Ia tidak akan memiliki waktu untuk mempersiapkan pertandingan-pertandingan sebagaimana yang ia lakukan di klub," kata Wilmots dalam suatu kesempatan akhir Januari silam.
Tedesco sendiri tidak ambil pusing dengan pernyataan Wilmots, dan lebih ingin membuktikan diri dengan hasil nyata.
Untuk tugas-tugasnya di timnas Belgia, Tedesco akan didampingi oleh mantan gelandang Belgia Franky Vercauteren, yang ditunjuk menjadi direktur sepak bola. (*)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tedesco inginkan timnas Belgia yang gembira dan termotivasi