Manila, (Antara/Xinhua-0ANA) - Jumlah korban tewas akibat Topan Utor meningkat menjadi enam orang di Filipina, sementara lebih dari 30.000 keluarga mengungsi karena hujan lebat dan banjir di Filipina utara, kata pihak berwenang Selasa. Utor, badai terkuat yang melanda negara itu tahun ini, menimbulkan kerugian tanaman dan properti senilai hampir 70 juta peso (1,60 juta dolar AS), kata Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC). Setidaknya tiga kota di Provinsi Aurora, utara Filipina, tetap terisolasi akibat tanah longsor, sementara komunikasi juga merosot. Juru Bicara NDRRMC Rey balido mengatakan mereka akan membersihkan jalan-jalan menuju tiga kota dari Dilasag, Casiguran dan Dinalungan. Balido kata direktur eksekutif NDRRMC dan administrator Kantor Pertahanan Sipil Eduardo del Rosario telah melakukan survei udara dari Aurora dan daerah lain yang terkena topan. Survei udara dimaksudkan untuk melihat situasi nyata di daerah, memeriksa kondisi masyarakat, dan menentukan kebutuhan mereka. Topan Utor telah keluar Filipina dan bergerak menuju China selatan. (*/jno)
Berita Terkait
Orang tua bayi diduga ditukar mau tes DNA mandiri karena tak puas
Selasa, 24 Desember 2024 15:32 Wib
Kunjungan wisatawan ke Sumbar capai 14.662.000 juta orang selama 2024
Kamis, 12 Desember 2024 17:40 Wib
Basarnas tangani tiga kejadian orang tenggelam di Sumbar
Rabu, 11 Desember 2024 19:09 Wib
Pemkot Pariaman tangani 15 kasus orang terlantar sepanjang 2024
Rabu, 11 Desember 2024 15:05 Wib
Sebanyak 15 orang terluka akibat kebakaran di Kemayoran Jakpus
Rabu, 11 Desember 2024 4:44 Wib
Penerima bansos permakanan di Pariaman 2025 bertambah jadi 596 orang
Selasa, 10 Desember 2024 15:42 Wib
Dua Nelayan Ditelan Ombak, Satu Orang Ditemukan Meninggal
Selasa, 10 Desember 2024 12:00 Wib
Korban pelecehan tersangka tunadaksa bertambah jadi 15 orang
Selasa, 10 Desember 2024 11:55 Wib