Penerima bansos permakanan di Pariaman 2025 bertambah jadi 596 orang
Pariaman (ANTARA) - Jumlah penerima bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa permakanan di Kota Pariaman, Sumatera Barat bertambah 164 orang dari 432 pada 2024 menjadi 596 orang pada 2025.
"Jumlahnya meningkat dari sebelumnya, data tersebut sesuai dengan yang kami usulkan ke Kemensos RI," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan 596 orang penerima bansos permakanan sosial tersebut terdiri dari dua kelompok yakni lansia sebanyak 182 orang dan disabilitas 414 orang.
Ia menyampaikan pada 2024 jumlah penerima permakanan sosial di Pariaman hanya 98 orang lansia dan 334 orang disabilitas.
Rum menjelaskan bantuan permakanan sosial untuk lansia telah dijalankan di daerah itu semenjak tiga tahun terakhir sedang sedangkan untuk disabilitas sudah berjalan dua tahun.
Program dari Kemensos RI tersebut, lanjutnya dijalankan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) mulai dari memasak dengan anggaran Rp15 ribu per porsi serta ditambah dengan biaya kurir Rp2 ribu per sekali antar.
Makanan diantar ke rumah-rumah penerima melalui kurir setiap hari untuk dua kali makan yakni siang dan malam. Setidaknya tiga sampai empat kurir diberdayakan untuk melayani ratusan penerima yang berhak menerima program tersebut.
"Nah, kami menyediakan kotak di motor untuk mempermudah dan melindungi makanan yang dibawa kurir agar tidak terkena debu dan hujan, para kurir juga kami berikan jas hujan dan sepatu boot," katanya.
Ia menjelaskan sistem realisasi program tersebut yaitu Kemensos mengirimkan dana langsung ke rekening bank Pokmas sedangkan pihaknya hanya membina dan mengawasi pelaksanaan agar bansos dapat berjalan dengan baik.
Ia mengatakan program bansos permakanan sosial dari Kemensos tersebut tidak saja membantu lansia terlantar dan penyandang disabilitas di Pariaman namun juga warga yang berprofesi sebagai kurir, pedagang serta petani yang menyediakan bahan-bahan makanan.
Selain itu, lanjutnya melalui bansos tersebut juga dapat membantu perputaran uang di Pariaman sehingga pihaknya berharap program itu dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau bantuan permakanan untuk lanjut usia (lansia) dan disabilitas di salah satu Kelompok Masyarakat (Pokmas) Cipayung Barokah, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dan menyatakan bahwa bantuan tersebut sudah memenuhi nilai gizi.
"Ini menunya sudah lengkap dan memenuhi unsur gizi, ada nasi, sayur sop, proteinnya tahu, tempe, lalu ayam bakar, juga ada buah jeruk. Jadi sudah sesuai unsur empat sehat," kata Wamensos Agus di Jakarta.
Selain sudah mengandung unsur gizi seimbang, lanjutnya, bantuan permakanan tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan melalui dapur-dapur yang dibuka oleh pokmas.
"Jumlahnya meningkat dari sebelumnya, data tersebut sesuai dengan yang kami usulkan ke Kemensos RI," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan 596 orang penerima bansos permakanan sosial tersebut terdiri dari dua kelompok yakni lansia sebanyak 182 orang dan disabilitas 414 orang.
Ia menyampaikan pada 2024 jumlah penerima permakanan sosial di Pariaman hanya 98 orang lansia dan 334 orang disabilitas.
Rum menjelaskan bantuan permakanan sosial untuk lansia telah dijalankan di daerah itu semenjak tiga tahun terakhir sedang sedangkan untuk disabilitas sudah berjalan dua tahun.
Program dari Kemensos RI tersebut, lanjutnya dijalankan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) mulai dari memasak dengan anggaran Rp15 ribu per porsi serta ditambah dengan biaya kurir Rp2 ribu per sekali antar.
Makanan diantar ke rumah-rumah penerima melalui kurir setiap hari untuk dua kali makan yakni siang dan malam. Setidaknya tiga sampai empat kurir diberdayakan untuk melayani ratusan penerima yang berhak menerima program tersebut.
"Nah, kami menyediakan kotak di motor untuk mempermudah dan melindungi makanan yang dibawa kurir agar tidak terkena debu dan hujan, para kurir juga kami berikan jas hujan dan sepatu boot," katanya.
Ia menjelaskan sistem realisasi program tersebut yaitu Kemensos mengirimkan dana langsung ke rekening bank Pokmas sedangkan pihaknya hanya membina dan mengawasi pelaksanaan agar bansos dapat berjalan dengan baik.
Ia mengatakan program bansos permakanan sosial dari Kemensos tersebut tidak saja membantu lansia terlantar dan penyandang disabilitas di Pariaman namun juga warga yang berprofesi sebagai kurir, pedagang serta petani yang menyediakan bahan-bahan makanan.
Selain itu, lanjutnya melalui bansos tersebut juga dapat membantu perputaran uang di Pariaman sehingga pihaknya berharap program itu dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau bantuan permakanan untuk lanjut usia (lansia) dan disabilitas di salah satu Kelompok Masyarakat (Pokmas) Cipayung Barokah, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dan menyatakan bahwa bantuan tersebut sudah memenuhi nilai gizi.
"Ini menunya sudah lengkap dan memenuhi unsur gizi, ada nasi, sayur sop, proteinnya tahu, tempe, lalu ayam bakar, juga ada buah jeruk. Jadi sudah sesuai unsur empat sehat," kata Wamensos Agus di Jakarta.
Selain sudah mengandung unsur gizi seimbang, lanjutnya, bantuan permakanan tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan melalui dapur-dapur yang dibuka oleh pokmas.