Pariaman (ANTARA) - Perpustakaan dengan anggaran pembangunan fisik Rp10 miliar yang merupakan dana dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mulai dibangun di Kota Pariaman, Sumatera Barat pada Januari 2023 dan ditargetkan selesai Agustus 2023.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan warga Pariaman yang telah punya komitmen dan inisiatif mengimplementasikan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Pak Presiden tentang pembangunan sumber daya manusia melalui perpustakaan, " kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando usai peletakan batu pertama pembangunan perpustakaan di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan Rp10 miliar tersebut murni berupa fisik sedangkan untuk teknologi informasi, koleksi buku, perabotan dianggarkan Rp1 miliar yang dapat diperoleh dengan pengajuan melalui proposal oleh Pemkot Pariaman.
Ia menyampaikan konsep perpustakaan tersebut dibuat senyaman mungkin dan terdapat pelatihan guna mendukung peningkatan ekonomi kreatif warga setempat. Hal tersebut untuk mendukung program Kementerian Koperasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kan tugas kita dalam Undang-undang cuma empat, yaitu menyejahterakan anak bangsa, mencerdaskan, memperkuat persatuan, dan menjadi pemain global," katanya.
Ia menyampaikan pelatihan dilakukan karena Perpustakaan memiliki banyak buku ilmu terapan yang hasil kreatifnya untuk masyarakat Indonesia.
Meskipun perpustakaan tersebut terdapat buku fisik namun banyak terdapat buku digital dan tiga miliar artikel yang dapat diakses oleh anggota perpustakaan.
Ia menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Pariaman yang memulai pekerjaan pembangunan perpustakaan di awal tahun yang hal ini seiring dengan perintah presiden untuk tidak menyimpan anggaran hingga akhir tahun agar ada perputaran ekonomi di tengah masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan saat ini sedang berlangsung proses lelang pembangunan perpustakaan tersebut sehingga Januari 2023 dapat dilakukan pembangunan.
"Kami targetkan Agustus selesai dan September diresmikan. Jadi ada proses satu bulan untuk proses pemeriksaan," kata dia.
Ia mengatakan perpustakaan tersebut dapat mendukung kebijakan pihaknya untuk pengarusutamaan pendidikan di daerah itu sehingga pihaknya berupaya agar sarana itu ramai dikunjungi.
Ia menyampaikan salah satu upaya yang akan dilakukan pihaknya yaitu membuat kebijakan mewajibkan siswa dan mahasiswa, aparatur sipil negara, hingga pemerintahan desa menjadi anggota perpustakaan.
"Kami juga mengajak Kabupaten Padang Pariaman ikut meramaikan perpustakaan ini. Perpustakaan ini adalah jaringan dari perpustakaan nasional. Jadi perpustakaan nasional yang ada di Pariaman," katanya.
Ia menyampaikan dengan upaya tersebut maka ditahap awal difungsikannya perpustakaan tersebut sudah ada 50 ribu anggota perpustakaan.
"Kami atas pemerintah kota dan warga Pariaman mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat dan Perpustakaan Nasional," ujarnya.