Padang (ANTARA) - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Prof. apt. Marlina, M.S. P.hD menggelar kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) Program Matching Fund 2022 " Sekretom Stem Cell Sebagai Bahan Aktif Skincare Antiaging" pada Minggu 30 Oktober 2022 di Bukittinggi.
"Focus Group Discussion ini merupakan yang ke tiga kali diadakan sejak Program Matching Fund 2022 di mulai bulan Agustus 2022 ini," kata Prof Marlina, di Padang, Kamis.
Dia menyebutkan dalam FGD ini membahas berbagai hal terkait riset Sekretom Stem Cell Sebagai Bahan Aktif Skincare Antiaging yang telah lolos dalam Program Matching Fund 2022 Kemendikbudristek RI.
Beberapa hal yang disampaikan dalam FGD tersebut seperti pemahaman Sekretom merupakan ekstraksi media kultur sel punca atau "stem cell" yang mengandung banyak growth factor dan sitokin.
Menurut Prof Marlina, Sekretom mengandung banyak sekali growth factor yang sangat berguna untuk proses regenerasi sel kulit, sehingga di klaim bahwa produk dengan kandungan ini mampu membantu merevitalisasi serta meregenerasi kulit baru, memperbaiki sel-sel yang rusak sehingga kulit akan menjadi seperti ‘terlahir kembali’.
Di samping itu, dikarenakan peserta yang hadir berasal dari berbagai profesi, antara lain dokter, apoteker, perawat, dan ibu rumah tangga, maka FGD dimulai dari pengertian stem cell atau sel induk yang belum berdiferensiasi dengan kemampuan untuk berkembang menjadi 200 jenis sel yang membentuk manusia.
Selain itu juga dipaparkan terkait sumber sel punca serta jenis-jenis sel punca dalam tubuh hingga penjelasan terkait fungsinya antara lain dalam regenerasi sel, memperbaiki sel yang rusak, pengobatan alternatif, meneliti penyebab cacat genetik pada sel dan anti aging atau anti penuaan.
Dalam kegiatan ini juga dipaparkan beragam penelitian tentang sekretom yang bermanfaat untuk pengobatan dan tentunya anti-aging.
Tidak lupa Prof Marlina juga menyampaikan tentang pengertian sekretom dan prosesnya hingga terbentuk produk krim anti aging stemcell sekretom.
Dibanding FGD yang telah dilaksanakan sebelumnya peserta kali ini lebih beragam bukan semata dokter estetik dan dokter kecantikan.
FGD ini dilaksanakan kata dia untuk memberikan pemahaman sekaligus menyosialisasikan produk hasil riset yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh khususnya penuaan kulit.
"Rsiet ini menjadi sebuah alternatif baru yang dapat digunakan dengan aman dan efektif dalam mengatasi beberapa keluhan kulit, khususnya anti aging, dengan pengembangan teknologi penyediaan komponen senyawa kosmetik dari medium stem cell manusia atau yang biasa dikenal dengan sekretom sel punca," ujarnya.*