BPS Solok Selatan gelar rakor pendataan awal Regsosek
Padang Aro (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan, Sumatera Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022 guna memperkuat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tingkat Nagari.
"Data kondisi ekonomi seluruh penduduk akan membantu pelaksanaan program pemerintah sehingga berjalan efektif," kata Kepala BPS Solok Selatan Abdul Razi, di Padang Aro, Jum'at.
Menurut dia, Regsosek akan menjadi satu data dan berguna untuk perlindungan sosial serta pemberdayaan masyarakat.
Pendataan Regsosek, katanya, pengumpulan data seluruh penduduk Indonesia yang terdiri dari profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
Data kondisi ekonomi katanya bermanfaat untuk program kesehatan, investasi, kewirausahaan dan pasar kerja.
Dia berharap, peserta Rakor yang terdiri dari OPD, camat dan wali nagari bisa menyampaikan informasi ini kepada masyarakat luas sehingga berjalan lancar dan sukses.
Bupati Solok Selatan Khairunas berharap Regsosek terhubung dengan data ketenagakerjaan, dunia usaha secara keseluruhan, termasuk UMKM, dan tentunya hal-hal lain yang berkaitan dengan pembangunan di segala bidang.
Dia meminta, OPD hingga Jorong ikut mendukung pelaksanaan Regsosek sehingga BPS dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik agar didapat data ekonomi berkualitas.
"Berikan seluruh data yang diminta dan berikan jawaban yang benar kepada petugas sebab ini akan menjadi dasar pembangunan Solok Selatan kedepannya," ujarnya.
Dia menyebutkan, beberapa capaian positif yang dicapai Solok Selatan pada Indikator sosial ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi 2021 tumbuh positif sebesar 3,35 persen dibandingkan 2020 yang mengalami penurunan sebesar -1,24 persen.
Begitu juga angka Indeks pembangunan Manusia (IPM) yang mengalami peningkatan sebesar 0,19 poin, dari 69,04 poin pada 2020 menjadi 69,23 poin pada 2021.
Tingkat pengangguran terbuka juga turun sebesar 0,78 persen, dari 5,62 persen pada 2020 turun menjadi 4,84 persen di 2021.
"Data kondisi ekonomi seluruh penduduk akan membantu pelaksanaan program pemerintah sehingga berjalan efektif," kata Kepala BPS Solok Selatan Abdul Razi, di Padang Aro, Jum'at.
Menurut dia, Regsosek akan menjadi satu data dan berguna untuk perlindungan sosial serta pemberdayaan masyarakat.
Pendataan Regsosek, katanya, pengumpulan data seluruh penduduk Indonesia yang terdiri dari profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
Data kondisi ekonomi katanya bermanfaat untuk program kesehatan, investasi, kewirausahaan dan pasar kerja.
Dia berharap, peserta Rakor yang terdiri dari OPD, camat dan wali nagari bisa menyampaikan informasi ini kepada masyarakat luas sehingga berjalan lancar dan sukses.
Bupati Solok Selatan Khairunas berharap Regsosek terhubung dengan data ketenagakerjaan, dunia usaha secara keseluruhan, termasuk UMKM, dan tentunya hal-hal lain yang berkaitan dengan pembangunan di segala bidang.
Dia meminta, OPD hingga Jorong ikut mendukung pelaksanaan Regsosek sehingga BPS dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik agar didapat data ekonomi berkualitas.
"Berikan seluruh data yang diminta dan berikan jawaban yang benar kepada petugas sebab ini akan menjadi dasar pembangunan Solok Selatan kedepannya," ujarnya.
Dia menyebutkan, beberapa capaian positif yang dicapai Solok Selatan pada Indikator sosial ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi 2021 tumbuh positif sebesar 3,35 persen dibandingkan 2020 yang mengalami penurunan sebesar -1,24 persen.
Begitu juga angka Indeks pembangunan Manusia (IPM) yang mengalami peningkatan sebesar 0,19 poin, dari 69,04 poin pada 2020 menjadi 69,23 poin pada 2021.
Tingkat pengangguran terbuka juga turun sebesar 0,78 persen, dari 5,62 persen pada 2020 turun menjadi 4,84 persen di 2021.