Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Maninjau melakukan pendampingan kepada kelompok tani binaan dalam rangka menambah wawasan untuk peningkatan kapasitas anggota, sehingga usaha yang dikembangkan bisa berkembang nantinya.
"Kita membawa penyuluh peternakan Dinas Pertanian Agam dan PT Ciomas Adisatwa (Japfa Group) dan PT Leong Hup Jayaindo dalam menambah ilmu bagi anggota kelompok dalam meningkatkan kapasitas mereka berbudidaya sapi dan ayam potong," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, dua kelompok tani yang dapat pendampingan yakni, Kelompok Tani Karya Maju Nagari Sitanang dengan mengembangkan budidaya sapi dan Kelompok Tani Anegerah Nagari Tanjung Sani dengan budidaya ayam potong.
Kelompok itu dilatih bagaimana cara berbudidaya sapi dan ayam potong dengan baik mulai dari kondisi kandang, perawatan, pakan dan lainnya.
"Kita sengaja membawa narasumber ke kelompok tani dalam rangka menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan bagi anggota untuk berbudidaya sapi dan ayam dengan baik, agar usaha mereka berkembang," katanya.
Ia mengakui, dua kelompok itu dibentuk semenjak 2021 dalam rangka pemberdayaam masyarakat bagi warga yang tinggal sekitar kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau.
Sebelumnya, mereka juga dibawa ke lokasi peternakan guna menambah pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas anggota.
Lalu, menyusun rencana anggaran belanja, pencairan bantuan dan lainnya.
"Kita mendampingi kelompok itu sampai lima tahun kedepan dengan harapan usaha mereka berkembang dan ekonomi kelompok meningkat, sehingga ketergantungan terhadap kawasan juga berkurang," katanya.
Kepala PT Ciomas Adisatwa Unit Payakumbuh, Eriantoni menambahkan materi yang disampaikan tentang standar kandang untuk ayam potong yang bagus, peralatan yang dibutuhkan dan strategi pemasaran.
"Materi itu kita sampaikan secara bergiliran dengan tiga narasumber yakni Harry Bakti Masjecky Kepala PT Ciomas Adisatwa Unit Limapuluhkota, Rizki Maulana dari PT Leong Hop Jayaindo dan saya sendiri," katanya.
Ia menambahkan, beternak ayam potong yang perlu diperhatikan ketersediaan air, pakan, kotoran, listrik dan sirkulasi udara.
Setelah itu harus memperhatikan sakam di kandang, berat badan ayam juga ditimbanh setiap harinya dalam mengevaluasi kerja.
"Ayam tidak boleh dingin, sirkulasi udara dan sakam harus dijaga. Lokasi pemasaran juga diperhatikan dan kami siap bermitra dengan kelompok," katanya.
Ketua Kelompok Tani Anugerah Tanjung Sani, Fauzi Guci menambahkan apa yang didapat dari narasumber bisa dikembangkan nantinya.
"Ilmu yang kami peroleh sangat bermanfaat, karena belum memiliki ilmu budidaya ayam potong, karena baru kali ini budidaya ayam potong dan sebelumnya bertani," katanya.