WRI gelar kegiatan Muda Melangkah untuk generasi peduli lingkungan

id World Resources Institute (WRI) Indonesia

WRI gelar kegiatan Muda Melangkah untuk generasi peduli lingkungan

Kegiatan Muda Melangkah yang digagas World Resources Institute (WRI) Indonesia bagi generasi muda yang berkepentingan untuk mematangkan pemahamannya mengenai krisis lingkungan di sekitarnya, peserta sebanyak 30 orang berasal dari Sumbar, Jambi dan Kalimantan (Antara/AlFatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - World Resources Institute (WRI) Indonesia melaksanakan kegiatan "Muda Melangkah" bagi generasi muda yang berkepentingan untuk mematangkan pemahamannya mengenai krisis lingkungan di sekitarnya.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk pendekatan gender, pengorganisasian kelompok serta kemampuan advokasi dan berkampanye agar mampu menyuarakan aspirasi generasi muda terkait pelestarian lingkungan dengan strategis, efektif dan efisien.

Program peduli lingkungan itu diikuti oleh sekitar 30 pemuda yang merupakan pengurus kawasan perhutanan sosial di berbagai kawasan di Sumatera Barat, Jambi, dan Kalimantan Timur dan diadakan di Bukittinggi selama tiga hari hingga Kamis (01/09).

"Kelompok muda dapat menjadi penggerak dalam membangun narasi publik terkait lingkungan dan perkembangan implementasi perhutanan sosial di Sumbar, keterlibatan mereka diperlukan untuk memberikan solusi atau warna baru dalam tataran kebijakan dan implementasi yang mungkin belum terpikirkan oleh pemangku kebijakan di daerah,” kata Senior Manager Research, Data, & Innovation WRI Indonesia, Dean Affandi.

Menurutnya, organisasi Kemitraan juga turut andil dalam kegiatan Muda Melangkah dengan memberikan materi terkait tata pemerintahan, demokrasi, dan antikorupsi untuk membantu kegiatan advokasi yang bisa dilakukan para pemuda saat kembali ke daerahnya.

Muda Melangkah di Sumatera Barat mengambil tema perhutanan sosial sebagai isu prioritas yang dibahas dengan pemateri Kepala Dinas Perhutanan Sumbar dan Legislator Sumbar.

“Pemuda adalah sosok yang begitu berperan demi kelangsungan negara ke depannya dan dapat berperan dalam Perhutanan Sosial (PS) baik dari pra-izin (sebelum) dan juga dari pasca-izin (setelah), misalnya, anak muda identik dengan gadget bisa manfaatkan hal tersebut untuk menginformasikan pemberian izin perhutanan sosial dari

LHK agar lebih banyak yang mengetahui,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Usama Putra.

Sebagai yayasan yang fokus dalam memberikan solusi terkait isu lingkungan, WRI Indonesia melihat anak muda sebagai salah satu aktor penting dalam mengembangkan isu lingkungan menjadi domain publik, bukan hanya segelintir kelompok.

“Tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Sumatera Barat seperti Bapak Proklamator Mohammad Hatta, pahlawan seperti Tan Malaka, Hamka, dan Agus Salim, serta tokoh perempuan seperti Rasuna Said, telah membuktikan bahwa ide dan gagasan yang besar mereka turut andil dalam lahirnya Republik Indonesia, sekarang, tugas besar pemuda adalah memastikan ide serta gagasan besar melawan krisis iklim dan menyelamatkan lingkungan menjadi program prioritas para pengambil kebijakan. Jangan sampai pada saatnya mereka mengambil alih kepemimpinan, Indonesia tidak dapat lagi terselamatkan,” kata Kepala bidang mutu dan komunikasi Kemitraan WRI, Arif Nurdiansyah.

Selain peningkatan kapasitas pengorganisasian, kegiatan Muda Melangkah juga memberikan pelatihan

jurnalisme warga kepada para peserta. Jurnalisme Warga menjadi salah satu wadah untuk mengintegrasikan keterlibatan pemuda dalam pengelolaan sumber daya alam secara keberlanjutan.