Polres Pasbar selidiki penyebabnya kematian seorang pekerja asing asal China
Kita telah mendatangi tempat kejadian peristiwa pada Selasa malam,
Simpang Empat (ANTARA) - Kepolisian Resor Pasaman Barat (Polres Pasbar), Sumatera Barat melakukan penyelidikan terhadap penyebab seorang pekerja asing asal China Yang Zhiwu (65) yang ditemukan meninggal dunia di dermaga Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis, Selasa malam.
"Kita telah mendatangi tempat kejadian peristiwa pada Selasa malam. Penyebab kematiannya belum diketahui dan akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang," kata Kepala Kepolisian Sektor Sungai Beremas, AKP Fahrur Roji di Simpang Empat, Rabu.
Menurutnya saat ini perkara ditemukannya pekerja asing yang meninggal itu saat ini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Pasaman Barat.
Pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab kematian tenaga kerja pada tambang biji besi itu. Sementara itu Kepala Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat, AKP Fetrizal saat dikonfirmasi melalui telephone genggam belum bisa memberikan keterangan.
Yang Zhiwa (65) ditemukan meninggal dunia, Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB. Korban berasal dari Liaoning China yang bekerja sejak 12 November 2021 bersama PT Gamindra Mitra Kesuma sebagai Manager Teknikal Operation pada tambang besi di daerah Poros Air Bangis.
Menurutnya berdasarkan informasi di lapangan korban ditemukan meninggal dunia di Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 22.00 WIB.
Informasi awal pekerja itu di luar jam kerjanya ikut dengan supir perusahaan menjemput sembako untuk pekerja dari Air Bangis ke Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 20.00 WIB.
Pekerja tersebut terakhir terlihat sedang duduk di tepi dermaga pelabuhan itu. Beberapa waktu kemudian pekerja tersebut tidak terlihat lagi diperkirakan jatuh tercebur ke laut di tepi dermaga.
Setelah dilakukan pencarian bersama di seputaran dermaga selama tiga jam, akhirnya ditemukan pekerja sudah mengambang di lautan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat sebelum dikirim ke Padang untuk di kremasi sebelum dikirim ke China.
Ia menegaskan korban itu merupakan pekerja yang terdaftar resmi dan sudah melengkapi surat kelengkapan untuk bekerja di tambang biji besi itu.
"Ada sekitar 13 orang pekerja WNA di PT Gamindra Mitra Kesuma dan mereka resmi serta memiliki surat untuk menetap bekerja di lokasi itu," katanya.
Pihaknya saat ini masih melakukan kajian apakah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau tidak.
Jika meninggal dunia masuk dalam kecelakaan kerja maka akan ditanggung santunan kematian, penguburan, biaya anak yang masih siswa mengikuti pendidikan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena korban sudah terdaftar sebagai peserta.
"Kita telah mendatangi tempat kejadian peristiwa pada Selasa malam. Penyebab kematiannya belum diketahui dan akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang," kata Kepala Kepolisian Sektor Sungai Beremas, AKP Fahrur Roji di Simpang Empat, Rabu.
Menurutnya saat ini perkara ditemukannya pekerja asing yang meninggal itu saat ini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Pasaman Barat.
Pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab kematian tenaga kerja pada tambang biji besi itu. Sementara itu Kepala Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat, AKP Fetrizal saat dikonfirmasi melalui telephone genggam belum bisa memberikan keterangan.
Yang Zhiwa (65) ditemukan meninggal dunia, Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB. Korban berasal dari Liaoning China yang bekerja sejak 12 November 2021 bersama PT Gamindra Mitra Kesuma sebagai Manager Teknikal Operation pada tambang besi di daerah Poros Air Bangis.
Menurutnya berdasarkan informasi di lapangan korban ditemukan meninggal dunia di Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 22.00 WIB.
Informasi awal pekerja itu di luar jam kerjanya ikut dengan supir perusahaan menjemput sembako untuk pekerja dari Air Bangis ke Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 20.00 WIB.
Pekerja tersebut terakhir terlihat sedang duduk di tepi dermaga pelabuhan itu. Beberapa waktu kemudian pekerja tersebut tidak terlihat lagi diperkirakan jatuh tercebur ke laut di tepi dermaga.
Setelah dilakukan pencarian bersama di seputaran dermaga selama tiga jam, akhirnya ditemukan pekerja sudah mengambang di lautan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat sebelum dikirim ke Padang untuk di kremasi sebelum dikirim ke China.
Ia menegaskan korban itu merupakan pekerja yang terdaftar resmi dan sudah melengkapi surat kelengkapan untuk bekerja di tambang biji besi itu.
"Ada sekitar 13 orang pekerja WNA di PT Gamindra Mitra Kesuma dan mereka resmi serta memiliki surat untuk menetap bekerja di lokasi itu," katanya.
Pihaknya saat ini masih melakukan kajian apakah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau tidak.
Jika meninggal dunia masuk dalam kecelakaan kerja maka akan ditanggung santunan kematian, penguburan, biaya anak yang masih siswa mengikuti pendidikan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena korban sudah terdaftar sebagai peserta.