Pengunjung HWB Solok Selatan bisa nikmati makanan gratis saat tradisi Balimau

id Efi Yandri,berita solok selatan,solok selatan terkini,berita sumbar

Pengunjung HWB Solok Selatan bisa nikmati makanan gratis saat tradisi Balimau

Pelaksana tugas Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdakab Solok Selatan Efi Yandri. (Antara/ErikĀ )

Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan menyediakan berbagai jenis makanan tradisional untuk dinikmati pengunjung secara gratis di destinasi wisata Hot Water Boom (HWB) saat prosesi tradisi "balimau" atau mandi sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

"Kami akan melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menyediakan makanan tradisional saat kegiatan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Pelaksana tugas Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdakab Solok Selatan Efi Yandri di Padang Aro, Senin.

Kegiatan ini katanya, akan dilaksanakan pada Minggu (27/3) dan juga akan dilaksanakan sepeda santai.

Selain menyediakan makanan tradisional gratis katanya, untuk masuk HWB juga digratiskan serta ada tausiah serta kegiatan agama lainnya dan ada doorprise.

Untuk kegiatan ini katanya, semua organisasi perangkat daerah (OPD) terlibat tapi ada beberapa OPD yang memiliki tanggung jawab lebih.

Sebagai contoh katanya, Dinas Pariwisata menyediakan tempat atau Perindagkop mengkondisikan UMKM yang akan menyediakan makanan maupun OPD yang melakukan pengamanan.

Selama kagiatan katanya, pemerintah daerah akan meningkatkan pengamanan serta pengawasan guna menghindari insiden.

Dia berharap, dengan kegiatan ini terjalin keakraban dan keharmonisan antara pemerintah daerah dengan masyarakat sehingga pembangunan juga berjalan aman.

"Agar pembangunan berjalan baik dan berkualitas kerja sama pemerintah daerah dengan masyarakat harus berjalan baik," ujarnya.

Saat ini pemerintah daerah sudah membuka kembali destinasi HWB untuk umum setelah ditutup selama masa pandemi COVID-19.

Untuk destinasi wisata yang dikelola pemerintah baru Hot Water Boom Sapan Malulung yang dikenai biaya masuk dan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. (*)