Padang (ANTARA) - Harpen Agus Bulyandi (HAB) bekerjasama dengan PT. TRECO, dan NGO yang bergerak di Bidang Sosial Kemanusiaan, Human Interest dan Peduli Lingkungan, Wahana Muda Indonesia (WMI) mendirikan rumah bantuan dengan konsep ramah gempa untuk korban bencana gempa di Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar).
Pengerjaan program rumah ramah gempa yang diperuntuk untuk korban gempa sudah dimulai hari ini, Minggu (20/3).
Politisi Partai Gerindra yang juga sekaligus Owner dari PT TRECO ini menyampaikan, pembangunan rumah layak huni kepada korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh pihaknya dan sebuah perusahaan baja ringan yang baru berdiri di Sumbar.
"Ini bukti salah satu konstribusi perusahaan Sumatera Barat di bidang baja ringan, memberikan bantuan rumah ramah gempa dengan bahan baku baja ringan dengan bahan yang sangat berkualitas," tutur anggota DPRD Pariaman Fraksi Gerindra ini.
Dikatakan Andi, sesuai rencana rumah ramah gempa ini akan dibangun di dua lokasi yakni, Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Adapun penerima manfaat merupakan warga yang sangat membutuhkan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan oleh pihaknya. Masyarakat yang menerima merupakan masyarakat yang benar-benar dinilai tidak akan mampu membangun rumahnya, karena keterbatasan ekonomi dan kondisi sosial masyarakat itu sendiri.
"Ini bukti kontribusi sosial, PT TRECO dan HAB untuk korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat. Sampai saat ini kita masih kasihan dengan kondisi masyarakat yang masih banyak tinggal di tenda-tenda," kata dia.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengerjaan untuk menyelesaikan rumah tahan gempa tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian masyarakat segera dapat tinggal di rumah mereka dengan nyaman.
"Kini sedang pengerjaan di daerah Kajai dan daerah Malampah. Tiga hari sudah siap, dan masyarakat akan langsung terima kunci," jelas dia.
Sementara itu, Chief Customer Officer PT. TRECO, Tedi Rahmat menyampaikan, bantuan rumah ramah gempa ini dibangun dengan bahan berkualitas dengan standar SNI. Adapun spesifikasinya rangka atap baja ringan, dinding rumah menggunakan papan semen atau fiber glas GRC, atap spandek dengan lantai rumah keramik.
"Itu pengerjaan kalo di lapangan paling lama memakan waktu tiga hari. Dan tipe yang kita bangun itu tipe 24," terang Tedi.
Tedi menjelaskan lebih rinci, rumah tahan gempa yang dibangun ini sudah memenuhi standar konstruksi maupun estetika. Dengan demikian masyarakat yang tinggal di rumah tersebut nantinya akan merasa nyaman, dan aman.
"Ada ruang kamar, ada ruang tamu, ada kamar mandi wc dan bagian belakangnya itu nantik bisa dibangun dapur," tutur dia.
Dikatakan Tedi, konsep rumah yang dibangun merupakan solusi di daerah-daerah rawan bencana, karena menggunakan bahan-bahan yang ringan serta pengerjaan yang tidak memakan waktu begitu lama.
"Bahan-bahan ini sangat ringan, sehingga cocok di daerah rawan bencana. Dan kecepatan kita itu jadi solusi untuk kebutuhan tahap bencana di Pasaman Barat dan Pasaman," kata dia.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya mendapatkan tawaran untuk membangun 1.200 unit Huntara (Hunian Sementara) dari Wahana Muda Indonesia (WMI) untuk membangun rumah bantuan untuk korban bencana di Pasaman dan Pasaman Barat dengan dua tipe yakni Huntara dan Huntap (hunia Tetap).
"Kita dari Treco ada tawaran untuk membangun 1.200 unit dari WMI untuk membangun rumah bantuan untuk korban gempa di Pasaman dan Pasaman Barat. Gambarnya sudah ada sama kita, dan dalam waktu dekat kita akan mengadakan tawaran," tambah dia.
Wahana Muda Indonesia (WMI) bekerjasama dengan PT.TRECO akan membangun Huntara di dua titik Pasaman dan Pasaman Barat.
Direktur Umum Wahana Muda Indonesia (WMI), Hardiansyah mengatakan, keperihatinan terhadap korban gempa saat ini yang masih bertahan di tenda pengungsian menjadi alasan utama pihaknya dan PT TRECO untuk membangun bantuan rumah tahan gempa di wilayah itu.
"Untuk Pasaman Barat kita posisikan daerahnya di Kajai, penerima manfaatnya disitu ada lima jiwa, Sementara kondisi rumah sangat rusak berat dan tidak bisa dihuni. Pascagempa hingga saat ini penerima manfaat atas nama Yunasri ini masih tinggal di tenda darurat bantuan kemensos bersama anggota keluarganya, apalagi menjelang bulan puasa saat ini," tutur dia kepada Covesia.com.
Hardiansyah menjelaskan, pihaknya dengan PT TRECO juga akan membangun rumah ramah gempa di Pasaman tepatnya di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
"Insyaallah hari ini tim sudah bisa bekerja,"
Dia menambahkan, kedepan pihaknya akan membangun banyak Huntara bagi korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat. Dari total korban bencana di daerah itu yang masih berjumlah ribuan, pihaknya menargetkan dapat membangun Huntara sebanyak 1.200 unit.
"Kalau rencanya sih panjang, saat ini kita masih melakukan validasi data, dan siapa yang betul-betul layak menerima seperti, dhuafa, janda atau yang benar-benar tidak mampu itu yang akan kita validasi penerimanya," tambah Hardiansyah.