JS dan N Diduga Anggota Pelatihan Teror
Jakarta, (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan dua terduga teroris dari Poso berinisial JS dan N yang diterbangkan dari Poso ke Jakarta pada Selasa (6/11) kemarin, berperan dalam pelatihan kelompok teror di Poso, Sulawesi Tengah.
"Mereka terlibat dalam pelatihan kelompok teror," kata Boy di Jakarta, Rabu.
JS dan N ditangkap dalam suatu razia oleh aparat keamanan di Poso. Menurut Boy, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian di Palu, Sulawesi Tengah.
"Tentu, dari bukti awal di Poso dan pemeriksaan di Palu, yang bersangkutan ditetapkan tersangka oleh tim penyidik," katanya.
JS dan N merupakan beberapa orang yang telah ditangkap Densus 88 Antiteror dan Kepolisian dalam rangkaian operasi di Poso, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, pada Sabtu (3/11) pagi, kepolisian telah menyergap Sutomo bin Sudarto alias Yasin di Desa Kayamaya, Kecamatan Poso Kota. Seorang lagi rekan Yasin, Kholid, tewas tertembak karena melakukan perlawanan dengan melempar bom
pipa.
Boy mengungkapkan peran Yasin yakni pernah memerintahkan orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Santoso untuk melakukan pelatihan paramiliter di Gunung Biru, Tamanjeka, Poso. Dia juga meminta terduga kelompok teroris Solo, Jawa Tengah Badri Hartono, untuk melatih membuat bom di Poso.
Kepolisian juga sebelumnya menyebut lokasi pelatihan kelompok teror berada di Gunung Biru, Tamanjeka, Poso dan anggota pelatihan tersebut berafiliasi dengan Santoso. Anggota pelatihan kelompok teror Gunung Biru ini diduga kepolisian bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror di Poso. (*/sun)