Bukittinggi (ANTARA) - Puluhan warga dan tokoh masyarakat di Kelurahan Campago Ipuh Kota Bukittinggi Sumatera Barat melakukan aksi demo karena tidak menerima keputusan sepihak pemberhentian masyarakat yang sebelumnya menjadi Kader Kelurahan.
Mereka menemui pemerintah kelurahan karena merasa kecewa permintaan untuk pengaduan yang diajukan melalui surat tidak digubris setelah beberapa hari.
"Kami tegas menolak penggantian kader yang dilakukan sepihak tanpa adanya musyawarah, surat keberatan juga telah kami layangkan tapi tetap saja tidam ada tanggapan baik dari Lurah atau Camat," kata salah seorang warga, Jumardi di Bukittinggi, Senin.
Beberapa warga yang didampingi Tokoh Adat daerah itu sempat meneriakkan agar kantor lurah Campago Ipuh untuk ditutup dan disegel dalam penyampaian aspirasi mereka.
"Kami tidak ingin terjadi hal yang buruk apalagi anarkis dilakukan warga, jadi kami minta pemerintah untuk cepat tanggap dengan aspirasi warganya, kedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap keputusan," kata seorang Tokoh Adat Campago Ipuah, Yanuwar Zein Datuak Salubuak Agam.
Diketahui ada sekitar 62 orang Kader Kelurahan diganti di Kelurahan Campago Ipuah yang merupakan kelurahan terbesar ke-dua di Bukittinggi.
Beberapa Kader menyebutkan mereka diberhentikan melalui aplikasi media sosial WhatsApp oleh Ketua PKK Kelurahan.
Dalam tuntutannya, warga yang ditemui oleh Pelaksana Harian Lurah Campago Ipuah dan Camat Mandiangin Koto Selayan meminta pemberhentian itu dibatalkan dan dilakukan musyawarah untuk menetapkan kader selanjutnya.
Camat Mandiangin Koto Selayan Mihandrik mengatakan permintaan warga itu akan dituruti dan dilakukan evaluasi kembali dengan kader yang ada.
"Ibu-ibu Kader itu perpanjangan tangan pemerintah yang pastinya akan membantu kesejahteraan warga sekitar, kita akan evaluasi kembali kader terpilih demi kebaikan bersama," ujarnya.
Aksi unjuk rasa ini akhirnya berjalan damai dan warga membubarkan diri setelah mendapat kesepakatan dari Kelurahan dan Kecamatan.
