100 tahun Chairil Anwar, "Aku Ini Binatang Jalang" akan dirilis dengan sampul baru
Jakarta (ANTARA) - Menandai 100 tahun usia penyair Chairil Anwar pada tahun 2022, pihak Gramedia Pustaka Utama berencana menerbitkan buku kumpulan puisi "Aku Ini Binatang Jalang" dengan sampul baru edisi khusus.
“Beberapa rencananya antara lain penerbitan Aku Ini Binatang Jalang dengan sampul baru edisi khusus, pembacaan puisi bersama para penulis dan pembaca, serta bedah buku secara daring,” ujar Editor Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti melalui keterangan persnya, dikutip Selasa.
Dia mengatakan, serangkaian acara telah disiapkan penerbit Gramedia Pustaka Utama ini akan berlangsung di sepanjang April-Juli 2022. Evawani, anak dan ahli waris Chairil, juga telah dihubungi penerbit dan menyambut baik rencana peringatan ini.
“Melalui acara ini, kami ingin memperingati Chairil terutama atas karya-karyanya, bukan mitos tentang dirinya, atau hal-hal lain yang ada di seputar diri si penyair. Hari ini kita dapat menemukan potongan puisi Chairil di buku, mural, lagu, kaos, hingga bak truk, yang terus menggugah semangat siapa pun yang membacanya. Karyanyalah yang membuat Chairil tetap hidup 1000 tahun lagi,” kata dia.
Chairil Anwar diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Dia mulai dikenal publik setelah pemuatan puisinya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942, saat usianya 20 tahun. Karya-karyanya yang monumental di antaranya puisi "Aku", "Derai-Derai Cemara", "Diponegoro, "Senja di Pelabuhan Kecil" dan "Doa".
Atas kiprahnya dalam dunia sastra Indonesia, pada tahun 1950, Chairil Anwar bersama Asrul Sani dan Rivai Apin dinobatkan H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia. Tanggal wafatnya pada 28 April 1949 kemudian juga ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.
“Beberapa rencananya antara lain penerbitan Aku Ini Binatang Jalang dengan sampul baru edisi khusus, pembacaan puisi bersama para penulis dan pembaca, serta bedah buku secara daring,” ujar Editor Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti melalui keterangan persnya, dikutip Selasa.
Dia mengatakan, serangkaian acara telah disiapkan penerbit Gramedia Pustaka Utama ini akan berlangsung di sepanjang April-Juli 2022. Evawani, anak dan ahli waris Chairil, juga telah dihubungi penerbit dan menyambut baik rencana peringatan ini.
“Melalui acara ini, kami ingin memperingati Chairil terutama atas karya-karyanya, bukan mitos tentang dirinya, atau hal-hal lain yang ada di seputar diri si penyair. Hari ini kita dapat menemukan potongan puisi Chairil di buku, mural, lagu, kaos, hingga bak truk, yang terus menggugah semangat siapa pun yang membacanya. Karyanyalah yang membuat Chairil tetap hidup 1000 tahun lagi,” kata dia.
Chairil Anwar diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Dia mulai dikenal publik setelah pemuatan puisinya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942, saat usianya 20 tahun. Karya-karyanya yang monumental di antaranya puisi "Aku", "Derai-Derai Cemara", "Diponegoro, "Senja di Pelabuhan Kecil" dan "Doa".
Atas kiprahnya dalam dunia sastra Indonesia, pada tahun 1950, Chairil Anwar bersama Asrul Sani dan Rivai Apin dinobatkan H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia. Tanggal wafatnya pada 28 April 1949 kemudian juga ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.