Pemkot Sawahlunto berikan bansos biaya pengobatan pada warga penderita kanker payudara

id Deri Asta ,walikota sawahlunto,bantuan sosial

Pemkot Sawahlunto berikan bansos biaya pengobatan pada warga penderita kanker payudara

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyerahkan bansos biaya pengobatan senilai Rp3 juta untuk Ratna Suminar, warga Dusun Siambalau Desa Talawi Hilir yang menderita penyakit kanker payudara, di Talawi, Selasa. (ANTARA/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat, memberikan bantuan sosial (bansos) tidak terencana untuk biaya berobat kepada Ratna Suminar, warga Dusun Siambalau Desa Talawi Hilir yang menderita penyakit kanker payudara.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PMD PPA) Efriyanto, di Talawi, Selasa mengatakan bansos itu berupa uang senilai Rp3 juta yang ditransfer langsung ke rekening penerima.

"Kita telah serahkan bansos ini, dengan dihadiri langsung oleh bapak Wali Kota. Alurnya seperti biasa, dari usulan masyarakat yang kemudian disurvei oleh tim dari Bidang Sosial Dinsos-PMD PPA, juga di sini ada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), jadi ibu Ratna Suminar ini sudah lolos verifikasi kita anggap layak dan perlu untuk dibantu biaya pengobatannya," kata dia.

Kepala Desa Talawi Hilir Kecamatan Talawi Ferdian Irwan, menyebutkan bansos dari Pemkot itu akan dimanfaatkan oleh Ratna Suminar untuk ongkos dan keperluan lainnya dalam berobat.

"Ibu Ratna Suminar ini sekarang sedang menjalani kemoterapi sebelum nanti bisa dioperasi. Jadi proses kemoterapi ini dilaksanakan di RSUD M. Djamil Kota Padang, sehingga untuk transportasi dan keperluan lainnya ke sana memerlukan biaya, yang Alhamdulillah sekarang diringankan dengan bansos ini," kata dia.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan bansos tersebut sebagai wujud kehadiran Pemkot dalam meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

"Tentunya kami ingin agar bansos yang disalurkan itu tepat sasaran, sehingga dalam penyalurannya itu ada prosedur dan regulasi yang harus dilengkapi. Ada survei dan verifikasi dari Bidang Sosial Dinsos-PMD PPA, kemudian untuk besaran nilai bantuan itu juga dengan kajian oleh pihak terkait," ujar dia menjelaskan.

Terkait data bansos tidak terencana yang telah disalurkan, dilaporkan Kabid Sosial Dinsos-PMD PPA Yosrizal, yaitu sampai Oktober 2021 telah mencapai Rp75 juta.

"Terhitung sampai Oktober lalu, sudah kita serahkan bansos tersebut kepada 18 orang penerima. Itu terbagi antara lain biaya pengobatan dan rumah kebakaran," katanya.