Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok melalui Dinas Perikanan dan Pangan mengadakan lomba memasak serba ikan tingkat kabupaten sebagai salah satu upaya mengurangi angka prevalensi stunting di daerah setempat.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan, Admaizon di Arosuka, Jumat mengatakan kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari itu diikuti oleh TP-PKK kecamatan dengan mengutus perwakilan peserta lomba masing-masing dua orang per-kecamatan.
"Kegiatan ini didasarkan pada Keputusan Bupati Solok Nomor : 523-377-2021 tentang Penetapan Penerima Bantuan Kegiatan Belanja Persediaan untuk Dijual /Diserahkan kepada masyarakat pada Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok tahun anggaran 2021," ucap Admaizon.
Selain itu, juga dilakukan pemberian bantuan hasil perikanan untuk diserahkan kepada 10 nagari yang termasuk dalam prioritas penanganan stunting di Kabupaten Solok.
"Bantuan yang diberikan berupa sumpia bilih, siomai tuna, spring rol tuna, dan somosa tuna," ujarnya.
Selain mengurangi angka prevalensi stunting, kegiatan ini juga dilakukan untuk mendukung upaya promosi menu kekayaan masakan berbahan baku ikan, dan mendukung peningkatan konsumsi ikan melalui Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan).
Ia berharap kegiatan tersebut mampu mendukung ekonomi kreatif berbasis inovasi kuliner berbahan baku ikan, dengan menyasar seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Solok.
Untuk memeriahkan kegiatan tersebut, masing-masing pemenang lomba juga diberikan hadiah atau penghargaan berupa uang sebesar Rp5 juta untuk juara I, juara II memperoleh Rp4 juta, juara III sebesar Rp3 juta.
Selain itu untuk harapan I dan II masing-masingnya memperoleh uang sebesar Rp2,75 juta dan Rp2,2 juta.
Di samping itu, Ketua Forikan melalui Asisten Pemerintahan Edisar mengapresiasi seluruh pihak dan peserta lomba yang ikut berkontribusi dalam upaya peningkatan konsumsi ikan di tengah masyarakat.
"Hal ini demi mendukung upaya meningkatkan gizi serta kecerdasan masyarakat Kabupaten Solok," ujar dia.
Edisar mengebutkan bahwa Kabupaten Solok memiliki lima Danau serta perikanan budidaya yang terdiri dari kolam dan keramba yang mendukung ketersediaan ikan untuk dikonsumsi.
Menurutnya walaupun ketersediaan ikan cukup banyak, tetapi tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Solok masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan, serta masakan ikan belum menjadi menu utama dalam keluarga.
Ia meminta kepada TP-PKK kecamatan dan peserta lomba nantinya memperkenalkan inovasi masakan berbahan baku ikan ini kepada masyarakat yang ada di sekitar. Sehingga dapat meningkatkan kegemaran masyarakat dalam mengolah dan mengonsumsi ikan guna meningkatkan gizi, kesehatan dan kecerdasan anak dan keluarga.