Solok (ANTARA) - Wakil Kementerian Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) Sumbar agar meningkatkan sinergi dengan seluruh pihak untuk membantu para petani di daerah itu dalam memasarkan hasil pertanian.
"Sinergitas antara BPTP Sumbar, pemerintah daerah dan para petani setempat harus terbentuk untuk membantu para petani kita dalam memasarkan hasil pertanian mereka. Apa lagi saat ini kata bupati Solok harga hasil pertanian berupa bawang merah anjlok," kata Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi saat kunjungan kerja di Kabupaten Solok, Senin.
Ia mengharapkan BPTP Sumbar agar dapat memberikan manfaat untuk masyarakat petani.
"Diharapkan lebih bersinergi, apa kira-kira yang dapat dilakukan untuk mendukung secara maksimal para petani kita di Kabupaten Solok. Acara yang bersifat seremonial kalau bisa dikurangi dan lebih banyak melakukan hal-hal yang bersifat teknis," kata dia.
Selain itu, menurut dia turunnya hasil tanaman ini banyak penyebabnya diantaranya harga pupuk yang semakin naik, daya beli masyarakat berkurang dan sinergi antara pemerintah serta masyarakat salah satu penyebabnya.
Artinya kata dia penurunan harga tanaman hortikultura berupa bawang merah secara nasional ini memang dipicu oleh berbagai macam penyebabnya. Untuk itu kita bersama-sama akan mencarikan jalan keluar secepatnya.
“Saya sudah melihat langsung soal masalah ini dan sudah disampaikan juga oleh bupati Solok. Tapi yakinlah ini ada jalan keluarnya. Ini kita kawal dan ingatkan kami karena masalah seperti ini bisa kami bawa ke kementerian,” katanya.
Harvick mengatakan Kementerian Pertanian juga memfokuskan tak lagi soal pengembangan komoditas pertanian tetapi lebih jauh bagaimana hasil produksi tanaman tersebut bisa diserap langsung.
“Seperti yang disampaikan bupati Solok di sini ada tanaman berupa bawang merah, kentang, dan beras. Dan saya senang sekali ternyata Pemkab Solok sudah melakukan kerja sama dengan Food Station di DKI Jakarta dalam bentuk beras. Ini bagus salah satu mempercepat penyerapan,” ujarnya.
Di samping itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Solok siap berkolaborasi dengan BPTP Sumbar dalam pengembangan sektor pertanian di daerah itu.
"Namun, diperlukan dukungan anggaran dari pemerintah pusat untuk peneliti BPTP Sumbar yang merupakan badan di bawah Kementerian Pertanian," ujar dia.
Menurutnya perlu perhatian lebih kepada BPTP khususnya untuk para peneliti pertanian. Pengembangan benih atau bibit untuk wilayah Kabupaten Solok dan daerah lainnya yang bergantung kepada peneliti.