PkM Dosen Unand Laksanakan Penyuluhan Pakan Puyuh Berbasis Kulit Umbi dan Daun Ubi Kayu Fermentasi

id PkM Unand, penyuluhan berbasis umbi dan daun ubi kayu fermentasi

PkM Dosen Unand Laksanakan Penyuluhan Pakan Puyuh Berbasis Kulit Umbi dan Daun Ubi Kayu Fermentasi

PKM Dosen Unand Laksanakan Penyuluhan Pakan Puyuh Berbasis Kulit Umbi dan Daun Ubi Kayu Fermentasi (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini banyak peternak unggas yang gulung tikar terutama peternak puyuh, karena biaya ransum yang tinggi.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar bahan pakan tersebut masih diimpor seperti jagung dan bungkil kedele.

Di lain pihak jagung merupakan komponen terbesar dalam menyusun ransum unggas yaitu mencapai 50-60% dari seluruh komposisi pakan.

Sebagai langkah menekan biaya ransum tentu perlu dicari bahan pakan alternatif pengganti jagung.

Salah satunya adalah limbah dari produksi tanaman ubi kayu yaitu kulit umbi dan daun ubi kayu (KU-DUK).

Limbah ini cukup potensial digunakan sebagai bahan pakan ternak unggas. Menurut BPS (2018) produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 19.341.233 ton/tahun.

Dikutip dari hasil penelitian Darmawan (2016) potensi kulit umbi ubi kayu yang dihasilkan kurang lebih 16% dari produksi ubi kayu.

Kulit umbi mengandung protein kasar sebesar 4,02%, lemak kasar 3,25%, serat kasar cukup tinggi 26,27%, BETN 50,45%, dan kadar HCN sebesar 230 ppm sesuai penelitian Mirnawati et al.pada 2021.

Selanjutnya daun ubi kayu (DUK) juga mempunyai kandungan zat-zat makanan yang cukup tinggi yaitu protein 18,84%, serat kasar 15%, beta karoten 386,12 g/kg berdasarkan penelitian Mirnawati pada 2012.

Meskipun kandungan nutrisi KU-DUK cukup tinggi tetapi pemanfaatannya dalam ransum unggas sangat terbatas karena kandungan serat kasarnya yang tinggi seperti pada penelitian Iheukwumere et al. Pada 2008

Untuk meningkatkan pemanfaatan KU-DUK dalam ransum unggas maka diperlukan pengolahan dengan teknologi fermentasi.

Dalam hal ini Mirnawati et al telah melakukan fermentasi campuran kulit umbi dan ubi kayu dengan perbandingan 6:4 yang memberikan hasil sebagai berikut: protein kasar 21.81%, serat kasar 9.97%, lemak kasar 6.5%, Ca 3.1%, P 0.78%, energy metabolism 2671 kkal/kg, retensi nitrogen 59.65% dan daya cerna serat kasar 63%.
PKM Dosen Unand Laksanakan Penyuluhan Pakan Puyuh Berbasis Kulit Umbi dan Daun Ubi Kayu Fermentasi (ANTARA/ist)
Bahkan telah dicobakan dalam ransum puyuh dan dapat digunakan 30.8% atau 56% pengganti jagung.

Atas dasar hal tersebut yang menjadikan Dosen dari Fakultas Peternakan , Fakultas MIPA dan Fak Ekonomi Universitas Andalas yakni Prof. Dr. Ir. Mirnawati, MS, Dr. Yurniwati, Drs Zufri Syam, Dr. Ir. Ade Julardi, MS, Dr. Ir. Arief, MS dan Kadran Fajrona, SPt, MS melakukan penyuluhan pemanfaatan KU-DUK fermentasi dengan R. Oligosporus sebagai bahan pakan dalam ransum puyuh.

Kegiatan penyuluhan yang merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Mini di Koto Lua Kecamatan Pauh Padang pada Kamis 14 Oktober 2021.

Dalam hal produksi puyuh, kelompok ini mengalami permasalahan dengan mahalnya harga pakan sehingga omzet yang diperoleh peternak menurun.

Hal inilah yang menjadi sasaran tim pengabdian untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang penggunaan/ penambahan pakan puyuh dari bahan limbah lokal yang ada di sekitar lokasi sepertinya limbah ubi kayu.

Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam mengolah/memformulasikan ransum sendiri berharga murah untuk ternak puyuh mereka menggunakan KUUK dan DUK dalam rangka mengurangi biaya produksi.

Kemudian juga untuk meningkatkan keuntungan usaha agar kesejahteraan peternak menngkat.

Sementara itu pada kegiatan penyuluhan dimulai dengan pemaparan terkait limbah kayu KU-DUK serta penjelasan singkat tentang pakan alternatif puyuh.

Kemudian dijelaskan tentang pengetahuan fermentasi dan kemudian diperagakan cara dan proses memfermentasikan limbah ubi kayu hingga menjadi bagian dari pakan puyuh. (*)

*Tim PkM Unand (Prof. Dr. Ir. Mirnawati, MS, Dr. Yurniwati, Drs Zufri Syam, Dr. Ir. Ade Djulardi, MS, Dr. Ir. Arief, MS dan Kadran Fajrona, SPt, MS)