209 ekor sapi telah lahir dalam kurun waktu sembilan bulan di Pasaman

id sapi,pasaman

209 ekor sapi telah lahir dalam kurun waktu sembilan bulan di Pasaman

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Romi Zuswandi di Lubuk Sikaping. (Antara/Septria Rahmat)

Lubuksikaping (ANTARA) - Sebanyak 209 ekor dari berbagai jenis sapi lahir dalam kurun waktu sembilan bulan, Januari-September 2021, di Pasaman, Sumatera Barat, seperti dilaporkan Dinas Pertanian setempat terkait kemajuan pelaksanaan kegiatan sapi indukan komoditas andalan negeri.

"Dari 209 ekor sapi yang telah lahir berbagai jenis itu yakni sapi simental, sapi brahman, sapi angus, sapi limosin, sapi PO dan sapi bali di Kabupaten Pasaman," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Romi Zuswandi di Lubuk Sikaping, Selasa.

Untuk target pada tahun 2021, target akseptor ialah ternak betina yang siap untuk kawin dan sehat sebanyak 1.775 ekor, Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi mencapai 1.350 dosis, Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) 310 ekor dan sapi yang telah lahir mencapai 310 ekor.

Maksud dari Inseminasi Buatan (IB) adalah proses memasukkan semen beku berasal dari sapi jantan dengan cara kawin suntik ke salarun alat kelamin sapi betina.

Ia menjelaskan jumlah petugas IB, PKB dan pelapor kelahiran dari para medis dan medis sebanyak 15 orang.

Selanjutnya data populasi ternak besar, ternak kecil, hingga ternak unggas dihitung pada akhir Desember tahun 2021 tersebar di 12 Kecamatan, sebab jumlah populasi di data sekali setahun bukan perbulan.

Sedangkan untuk kendala bagi para peternak di Kabupaten Pasaman ialah kurangnya lahan pengembalaan atau tanaman rumput, jadi untuk keterlibatan pemerintah dalam hal ini diharapkan ada pengadaan lahan bagi masyarakat di masing-masing daerah yang populasinya tinggi.

Contoh populasi yang tinggi itu yakni Kecamatan Rao, Kecamatan Duo Koto dan Kecamatan Lubuk Sikaping dan Kecamatan Tigo Nagari.

Ia menuturkan jika pemerintah tidak mampu membeli lahan diharapkan Nagari menghibahkan lahan agar bisa digunakan untuk pengembalaan serta bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan hal tersebut masyarakat semakin bersemangat dalam berusaha ternak karena alasan masyarakat saat ini akibat keterbatasan sumber daya pakan, makanya masyarakat kurang bersemangat untuk memelihara ternak karena susah mencari rumput.

Sementara lahan tidur untuk ditanam rumput tidak ada lagi karena sudah manfaatkan perkebunan seperti jagung, serai dan lainnya, selanjutnya untuk rata-rata tanaman tua seperti kebun sawit Diintergasikan dengan sapi itu yang paling bagus.