Seorang ODGJ ngamuk dekat sekolah, baca kronologis seorang polisi bersama warga meredamnya

id berita bukittinggi,berita sumbar,odgj

Seorang ODGJ ngamuk dekat sekolah, baca kronologis seorang polisi bersama warga meredamnya

Polisi meredam aksi ngamuk ODGJ di Bukittinggi dan bantu lepaskan rantai dari tangan dan kakinya. (Antarasumbar/Dokumen Pribadi)

Saya kebetulan dari Polres Bukittinggi, saat kejadian saya melihat keramaian dan ternyata ada ODGJ ini mengamuk dan bisa mengancam keselamatan anak-anak yang sedang belajar di sekolah,

Bukittinggi (ANTARA) - Polisi Bhabinkamtibmas di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat berhasil meredam aksi seorang berstatus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengamuk di sekitar Sekolah Dasar Swasta di daerah tersebut, Rabu.

Aipda Roni yang merupakan Bhahinkamtibmas Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh itu yang kebetulan melintas di saat ODGJ mengamuk, mengatakan ia cukup kewalahan menghadapi pelaku.

"Saya kebetulan dari Polres Bukittinggi, saat kejadian saya melihat keramaian dan ternyata ada ODGJ ini mengamuk dan bisa mengancam keselamatan anak-anak yang sedang belajar di sekolah," kata Ronni.

Ia mengatakan, ODGJ itu berasal dari daerah Pariaman dan kemungkinan besar lepas dari pasungan atau kurungan.

"Karena ia masih dalam keadaan memiliki rantai di kedua tangan dan kakinya, cukup susah membujuk dan meredam aksi liarnya," kata dia.

Ronni menyebut, perlu waktu sekitar setengah jam untuk bisa mendekati dan membujuk ODGJ tersebut agar tidak kembali melakukan aksi melempar warga dan berteriak tersebut.

"Butuh waktu yang tidak sebentar, saya tidak punya pengalaman melumpuhkan ODGJ dan saya juga tidak ingin mengakitinya," kata dia.

Ronni dibantu warga sekitar akhirnya bisa melunakkan pria paruh baya tersebut, dan bahkan membantunya untuk melepas rantai yang masih terpasang.

"Sepertinya ia kesakitan karena rantai itu, saya bujuk dan bantu melepaskannya, Alhamdulillah ia tidak melawan," kata dia.

ODGJ tersebut kemudian diserahkan kepada Satpol-PP Kota Bukittinggi untuk diarahkan kepada dinas terkait agar bisa dipulangkan atau dirawat.

"Beruntung tidak ada korban atau kerusakan di rumah warga, semoga warga Kota Bukittinggi tetap berhati-hati dan sigap melaporkan kejadian yang berpotensi mengganggu kenyamanan," kata Ronni.