Medvedev raih gelar ATP 1000 keempat kalinya di Canada Masters 2021
Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Daniil Medvedev merebut mahkota ATP Masters 1000 keempatnya pada Minggu sore waktu Toronto, melalui kemenangan di Canada Masters 2021 atas petenis Amerika Serikat Reilly Opelka 6-4, 6-3 di babak final.
Petenis peringkat dua dunia versi ATP itu menjadi pemain Rusia pertama yang menjuarai turnamen ATP 1000 lapangan keras itu.
"Tidak terbayangkan bisa memenangkan ini, namun sekarang saya punya empat kemenangan (ATP 1000) dari lima babak final. Saya senang dan ingin pencapaian lebih setelah mencapai titik ini di Kanada," kata Medvedev lewat laporan ATP Tour, Senin.
Sebelumnya, Medvedev juga menyingkirkan rekan senegara Opelka yaitu John Isner di babak semifinal. Isner yang dikenal sebagai salah satu petenis dengan servis terbaik tak bisa menghentikan strategi permainan Medvedev.
Di babak final, Medvedev kembali mengulangi strateginya dengan membuat umpan pukulan yang mengarah ke setiap sisi lapangan. Teknik ini memaksa Opelka untuk berlarian mengejar bola dan meninggalkan posisi bertahannya di baseline.
"Opelka memainkan beberapa poin yang sangat bagus. Dia berjuang sampai akhir, menyelamatkan break point di saat-saat penting," katanya.
Opelka menjadi petenis Amerika Serikat pertama yang mencapai final di Canada Masters sejak Mardy Fish di tahun 2011, dengan Andy Roddick orang Amerika terakhir yang memenangkan gelar di Kanada pada tahun 2003.
Ia menilai, permainan Opelka di babak final sangat mengesankan. Medvedev pun tahu bahwa bermain di babak final turnamen tingkat ATP 1000 pertama adalah hal sulit, namun Opelka bisa melaluinya dengan baik.
"Bermain di final ATP Masters pertama tidaklah mudah. Saya bermain (di level ATP 1000) untuk pertama kalinya di Kanada, dan saya hanya memenangkan tiga pertandingan," Medvedev mengungkapkan.
Kini Medvedev telah memenangkan 12 gelar di tingkat tur ATP, dengan 11 di antaranya diraih dengan susah payah. Dia memiliki rekor 4-1 di final Masters 1000, juga merebut piala di Cincinnati, Shanghai dan Paris. Satu-satunya kekalahan ia alami di babak final Canada Masters tahun 2019, dikalahkan Rafael Nadal pada turnamen yang saat itu berlangsung di Montreal.
Petenis peringkat dua dunia versi ATP itu menjadi pemain Rusia pertama yang menjuarai turnamen ATP 1000 lapangan keras itu.
"Tidak terbayangkan bisa memenangkan ini, namun sekarang saya punya empat kemenangan (ATP 1000) dari lima babak final. Saya senang dan ingin pencapaian lebih setelah mencapai titik ini di Kanada," kata Medvedev lewat laporan ATP Tour, Senin.
Sebelumnya, Medvedev juga menyingkirkan rekan senegara Opelka yaitu John Isner di babak semifinal. Isner yang dikenal sebagai salah satu petenis dengan servis terbaik tak bisa menghentikan strategi permainan Medvedev.
Di babak final, Medvedev kembali mengulangi strateginya dengan membuat umpan pukulan yang mengarah ke setiap sisi lapangan. Teknik ini memaksa Opelka untuk berlarian mengejar bola dan meninggalkan posisi bertahannya di baseline.
"Opelka memainkan beberapa poin yang sangat bagus. Dia berjuang sampai akhir, menyelamatkan break point di saat-saat penting," katanya.
Opelka menjadi petenis Amerika Serikat pertama yang mencapai final di Canada Masters sejak Mardy Fish di tahun 2011, dengan Andy Roddick orang Amerika terakhir yang memenangkan gelar di Kanada pada tahun 2003.
Ia menilai, permainan Opelka di babak final sangat mengesankan. Medvedev pun tahu bahwa bermain di babak final turnamen tingkat ATP 1000 pertama adalah hal sulit, namun Opelka bisa melaluinya dengan baik.
"Bermain di final ATP Masters pertama tidaklah mudah. Saya bermain (di level ATP 1000) untuk pertama kalinya di Kanada, dan saya hanya memenangkan tiga pertandingan," Medvedev mengungkapkan.
Kini Medvedev telah memenangkan 12 gelar di tingkat tur ATP, dengan 11 di antaranya diraih dengan susah payah. Dia memiliki rekor 4-1 di final Masters 1000, juga merebut piala di Cincinnati, Shanghai dan Paris. Satu-satunya kekalahan ia alami di babak final Canada Masters tahun 2019, dikalahkan Rafael Nadal pada turnamen yang saat itu berlangsung di Montreal.