Tidak terima anaknya diduga dikeroyok teman-teman sekolahnya, sang bapak lapor polisi

id berita bukittinggi,berita sumbar,lapor

Tidak terima anaknya diduga dikeroyok teman-teman sekolahnya, sang bapak lapor polisi

Tangkapan layar dugaan pengeroyokan. (Antarasumbar/Al Fatah)

Kami tidak curiga sama sekali, namun setelah pulang kembali ke rumah, kepalanya sudah bengkak-bengkak,
Bukittinggi (ANTARA) - Tidak terima anak perempuannya diduga dikeroyok oleh teman-teman sekolah, Indrawanto (53) melaporkan peristiwa dugaan pembulian dan pengeroyokan yang dialami anaknya N (14) di Bukittinggi.

"Saya laporkan kejadian itu ke Polres Bukittinggi kemaren, saya tidak menerima anak saya diperlakukan seperti itu, awalnya saya pikir anak ini berkelahi satu lawan satu, tapi dari pengakuan dan foto video teman-temannya saya curiga anak saya dikeroyok bersama-sama," kata Indrawanto di Bukittinggi, Rabu.

Menurutnya, kejadian itu terjadi pada Senin (02/08) berawal dari dijemputnya anaknya N yang masih duduk di kelas satu SMP oleh temannya di rumahya di Manggis Gantiang sekitar jam 15.00 WIB.

"Kami tidak curiga sama sekali, namun setelah pulang kembali ke rumah, kepalanya sudah bengkak-bengkak dan memar pada punggung, setelah didesak oleh kakaknya baru dia mengaku dipukuli temannya," kata dia.

Indrawanto sempat mendamaikan anaknya dengan teman-teman yang diduga melakukan pemukulan, karena berfikir hal biasa terjadi keributan antar anak-anak.

"Tapi setelah didesak dan dikirimi video dan foto, ternyata anak saya dipukuli dan dikerjai oleh lebih dari dua orang walaupun tidak terlalu jelas pelakunya," kata dia.

Ia mengatakan, pihak sekolah juga berusaha mendamaikan tetapi karena dirinya telah melaporkan dan sudah menjadi berita di media sosial, maka ia melanjutkan proses hukum.

"Saya berharap keadilan bagi anak saya, agar tidak terjadi lagi pengeroyokan dan semacamnya terlebih pada anak-anak usia sekolah," kata dia.

Laporan itu, menurutnya sudah ditangani Polres Bukittinggi dan menunggu untuk dipanggil dimintai keterangan lebih lanjut.

"Saya patuh hukum, anak saya juga sudah divisum dan hasilnya kami serahkan ke Kepolisian Polres Bukittinggi," kata Indrawanto mengakhiri.