Prof Widiyantoro: Melalui Gempa Interior Bumi Dipetakan

id Prof Widiyantoro: Melalui Gempa Interior Bumi Dipetakan

Jakarta, (ANTARA) - Penjalaran gelombang seismik gempa bumi bisa menjadi dasar penting untuk memetakan interior bumi, melalui studi pencitraan (tomografi) hasil rekaman gerakan tanah, seperti CT scan yang telah berhasil digunakan di bidang kedokteran, kata Profesor Sri Widiyantoro. "Selama ini studi geologi terbatas sampai kedalaman 700 km. Sedangkan mantel bumi ke inti bumiyang sangat dalam, sampai 6.370 km belum dapat diketahui. Karena itu dibutuhkan metode pengukuran seperti teknik tomografi," kata Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Prof Dr Sri Widiyantoro, di Jakarta, Senin. Widiyantoro, pada pidato ilmiah inaugurasi sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) itu, menyebut, dengan metode pencitraan tomografi, kawasan gempa mampu memberi informasi model 3D dengan resolusi tinggi. Widiyantoro adalah geolog yang untuk pertama kalinya dapat membuktikan bahwa penujaman lempeng samudra berumur tua bisa mencapai batas antara mantel dan inti bumi pada kedalaman 3.000 km dan pertama kalinya memperkenalkan teknik pencitraan tomografi global secara non-linier. "Profil tomogram seismik yang didapat, mengindikasikan bahwa subduksi litosfer Samudra Hindia di bawah Sumatera Utara sangat landai terutama di mantel bumi bagian paling atas. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya subduksi miring di Sumatera," katanya. Selain itu, lanjut dia, subduksi landai ini ternyata juga berkorelasi dengan usia yang relatif muda dari litosfer samudera yang menujam di bawah Sumatera dibanding dengan usia litosfer samudera di sepanjang Andaman dan Jawa. "Sudut penajaman landai seperti ini dapat menimbulkan gesekan pada bidang batas dua lempeng yang bersinggungan. Gesekan kuat antarlempeng ini menjelaskan mengapa rentetan gempa besar terjadi di sepanjang lepas pantai barat Sumatera," katanya. Dengan citra tomografi global, jelasnya, dapat diketahui sampai berapa dalam slab litosfer samudera menujam ke dalam mantel bumi, tomografi juga bermanfaat untuk memahami proses-proses yang terjadi di dalam bumi, khususnya tentang pola aliran mantel. (*/sun)