Ajakan ini disampaikan Wawako Solok pada kontingen jambore PKK kota itu

Solok (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawako) Solok, Ramadhani Kirana Putra mengajak kontingen jambore tim penggerak PKK Kota Solok agar tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 di setiap pelaksanaan kegiatan.

"Kendati padatnya kegiatan jambore nantinya, kepada kontingen yang berangkat agar selalu menjaga kondisi fisik, jangan sampai menurun," kata Dhani di Solok, Senin.

Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri rapat checking terakhir persiapan kontingen jambore PKK Kota Solok tingkat Provinsi Sumatera Barat yang akan dilaksanakan pada 6 hingga 8 Juli 2020 di Pantai Gondoriah Kota Pariaman.

Ia juga mengatakan ditambah lagi saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19, untuk itu perlu ditekankan agar selalu patuhi protokol kesehatan dengan selalu menerapkan lima M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Selain itu, ia juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan kontingen jambore Kota Solok serta berharap semoga jambore ini sukses dan tercapainya target yang diharapkan.

"Saya dengan Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar akan mendukung penuh kegiatan jambore ini serta siap membantu serta memfasilitasi keberangkatan Kota Solok agar bisa menjadi juara di tingkat provinsi nantinya," ucap dia.

Ia juga mengajak OPD terkait untuk bersama mendukung serta memfasilitasi kontingen yang akan mengharumkan nama Kota Solok nantinya dan berpesan kepada seluruh kontingen yang akan berangkat untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama kegiatan.

Hal itu bertujuan dalam rangka untuk mencegah kasus penyebaran pandemi COVID-19 yang terus meningkat di kota itu.

Selain itu, berdasarkan laporan dari Satgas COVID-19 Kota Solok sampai hari ini jumlah warga yang terkonfirmasi virus itu bertambah menjadi 1.313 orang, yaitu terdiri atas sembuh 1.235 orang, menjalani isolasi di RST tiga orang, isolasi di RSUD M Natsir tujuh orang, isolasi di RSUD Aro Suka satu orang, isolasi di RS Ibnu Sina Bukittinggi satu orang, isolasi mandiri 37 orang, dan meninggal 29 orang.