Robin Gosens yang konstan meneror Portugal kunci kemenangan Jerman
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Jerman Joachim Loew mengepalkan tangannya ke udara ketika Robin Gosens menciptakan gol keempat dari sundulannya ke tiang jauh ketika menang 4-2 dalam pertandingan Grup F Euro 2020 atas Portugal, Sabtu malam tadi, yang membuktikan pertarungan tim serangnya lewat bek kirinya yang lagi tampil bagus terbayar lunas.
Gosens tampil sensasioal dalam panggung terbesar dengan mengintimidasi barisan pertahanan Portugal melalui kecepatan dan kekuatannya dari sayap kiri ketika dia tak henti merangsek untuk merancang dua gol dan menciptakan sendiri satu gol lainnya.
"Saya tak tahu apakah ini pertandingan sepanjang hidup bagi dia, mungkin dia masih harus memainkan itu," kata Loew seperti dikutip Reuters.
"Tetapi sungguh penampilan yang luar biasa dari dia. Dia bekerja keras sekali dan lebih dari itu dia juga konstan menjadi ancaman di depan. Itu yang semestinya yang kami butuhkan hari ini."
Pemain berusia 26 tahun yang sepanjang karir profesionalnya bermain di luar Jerman dan tak biasanya tidak berasal dari sistem bibit muda negara itu, adalah salah satu pemain terbaik saat mereka kalah melawan Prancis tetapi dia menghadapi barisan belakang yang lebih tangguh.
Menghadapi Portugal dia mendapatkan kebebasan guna memperagakan seluruh keterampilannya.
Bek Atalanta ini sangat penting bagi rencana Loew untuk menyerang lebih sering dan lebih cepat ketimbang laga pembuka mereka, dan manuver konstannya perlahan membuat striker Kai Havertz dan Serge Gnabry mendapatkan ruang lebih lapang untuk beroperasi di dalam kotak penalti.
Tak butuh waktu lama, Gosens melepaskan tendangan voli nan keras pada menit kelima sebelum upaya golnya dianulir offside, namun dengan gerakan yang hampir sama dia melepaskan tendangan voli ke dalam kotak pada menit ke-35 untuk memaksa Ruben Dias membelokkan bola ke dalam gawang sendiri.
Sang bek yang waktu luangnya berkuliah psikologi dan lebih menyukai buku ketimbang video game, terus berlari dan terus menerus menjadi sumber utama kekhawatiran barisan pertahanan Portugal.
Dia merancang gol ketiga yang dilesakkan Havertz enam menit setelah restart, dengan memotong bola untuk diceploskan rekan satu timnya ke gawang Portugal.
Gosens adalah kunci Jerman dalam membalikkan kedudukan menjadi 3-1 dari menit ke-35 sampai dia menyundul bola untuk mengubah skor menjadi 4-1 dan menutup sebuah penampilan yang tak terlupakan.
Pada saat dia mencetak gol, Jerman telah melepaskan 11 upaya menjebol gawang Portugal, dibandingkan dengan hanya dua saat melawan Prancis, dan sebagian besar diawali oleh Gosens.
Kini Jerman bisa menyegel tempat mereka pada babak berikutnya ketika mereka menghadapi Hungaria pada Rabu.
Gosens tampil sensasioal dalam panggung terbesar dengan mengintimidasi barisan pertahanan Portugal melalui kecepatan dan kekuatannya dari sayap kiri ketika dia tak henti merangsek untuk merancang dua gol dan menciptakan sendiri satu gol lainnya.
"Saya tak tahu apakah ini pertandingan sepanjang hidup bagi dia, mungkin dia masih harus memainkan itu," kata Loew seperti dikutip Reuters.
"Tetapi sungguh penampilan yang luar biasa dari dia. Dia bekerja keras sekali dan lebih dari itu dia juga konstan menjadi ancaman di depan. Itu yang semestinya yang kami butuhkan hari ini."
Pemain berusia 26 tahun yang sepanjang karir profesionalnya bermain di luar Jerman dan tak biasanya tidak berasal dari sistem bibit muda negara itu, adalah salah satu pemain terbaik saat mereka kalah melawan Prancis tetapi dia menghadapi barisan belakang yang lebih tangguh.
Menghadapi Portugal dia mendapatkan kebebasan guna memperagakan seluruh keterampilannya.
Bek Atalanta ini sangat penting bagi rencana Loew untuk menyerang lebih sering dan lebih cepat ketimbang laga pembuka mereka, dan manuver konstannya perlahan membuat striker Kai Havertz dan Serge Gnabry mendapatkan ruang lebih lapang untuk beroperasi di dalam kotak penalti.
Tak butuh waktu lama, Gosens melepaskan tendangan voli nan keras pada menit kelima sebelum upaya golnya dianulir offside, namun dengan gerakan yang hampir sama dia melepaskan tendangan voli ke dalam kotak pada menit ke-35 untuk memaksa Ruben Dias membelokkan bola ke dalam gawang sendiri.
Sang bek yang waktu luangnya berkuliah psikologi dan lebih menyukai buku ketimbang video game, terus berlari dan terus menerus menjadi sumber utama kekhawatiran barisan pertahanan Portugal.
Dia merancang gol ketiga yang dilesakkan Havertz enam menit setelah restart, dengan memotong bola untuk diceploskan rekan satu timnya ke gawang Portugal.
Gosens adalah kunci Jerman dalam membalikkan kedudukan menjadi 3-1 dari menit ke-35 sampai dia menyundul bola untuk mengubah skor menjadi 4-1 dan menutup sebuah penampilan yang tak terlupakan.
Pada saat dia mencetak gol, Jerman telah melepaskan 11 upaya menjebol gawang Portugal, dibandingkan dengan hanya dua saat melawan Prancis, dan sebagian besar diawali oleh Gosens.
Kini Jerman bisa menyegel tempat mereka pada babak berikutnya ketika mereka menghadapi Hungaria pada Rabu.