BRIN: Peluang PMI bidang kesehatan di Eropa terbuka lebar

id pekerja migran Indonesia

BRIN: Peluang PMI bidang kesehatan di Eropa terbuka lebar

Pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia membantu rekannya yang sakit setibanya di Pelabuhan Dumai, Riau, Sabtu (26/10/2024). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/aww. (ANTARA FOTO/ASWADDY HAMID)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut peluang pekerja migran Indonesia (PMI) di bidang kesehatan untuk dapat bekerja di sejumlah negara di Eropa terbuka lebar.

"Masyarakat Eropa itu pada saat ini sedang mengalami yang namanya aging society (penuaan populasi), artinya peluang perawat dan caregiver menjadi sangat besar," kata Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN Nawawi dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Nawawi mengatakan, fenomena aging society tersebut menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pekerja di bidang kesehatan, sebab masyarakat Eropa tidak mampu memenuhi kebutuhannya akan tenaga kesehatan akibat populasi yang semakin menua.

Langkah tersebut, sambungnya, sebagai suatu keniscayaan, sebab masyarakat Eropa yang dinilai lebih maju memerlukan pelayanan kesehatan yang optimal.

Menurut Nawawi, hal ini juga dapat memberikan keuntungan bagi PMI, juga Indonesia. Sebab, selain mendapatkan kesempatan kerja di luar negeri, para PMI juga akan mendapatkan jaminan keamanan dan kepastian hukum jika bekerja di Eropa.

"Ini yang berbeda dengan beberapa negara lainnya yang menjadi tujuan utama, bagaimana kita sering mendengar kasus pelanggaran hak dan kewajiban pengguna PMI kita, sehingga sering terjadi masalah hukum di sana. Di Eropa, kemungkinan masalah ini terjadi lebih sedikit daripada di negara lainnya," ujarnya.

Nawawi menjelaskan Eropa dikenal sebagai negara tujuan para imigran, sehingga masyarakat setempat sudah terbiasa untuk berkomunikasi dengan para pendatang dari negara lainnya.

Di samping itu, ia menyebut adanya surplus perawat di Indonesia menjadi salah satu nilai pendorong yang bisa menjadi alasan mengapa para PMI di bidang kesehatan harus mempertimbangkan Eropa sebagai salah satu destinasinya.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada tahun 2021 menyebutkan terdapat surplus tenaga perawat mencapai 176.470 orang.

Upaya tersebut, lanjut dia, juga mendapatkan dorongan secara resmi oleh pemerintah, di mana pada 2021 silam Pemerintah RI melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerja sama dengan Bundesagentur fuer Arbeit (BA) Jerman tentang penempatan dan perlindungan tenaga kesehatan Indonesia di Jerman.

"Melalui beberapa kerja sama, peluang untuk bekerja di luar negeri sangat terbuka," tutur Nawawi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN sebut peluang PMI bidang kesehatan di Eropa terbuka lebar