Lubuk Sikaping (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, akan membuka poli klinik jiwa disebabkan ada sebanyak 607 orang mengalami gangguan jiwa serta untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah itu.
"Benar, RSUD Lubuk Sikaping akan membuka poli klinik jiwa dimulai pada hari Senin (21/6), namun hari pertama kita melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu," kata Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Yong Marzuhaili di Lubuk Sikaping, Jum'at.
Tujuan adanya poli klinik jiwa agar masyarakat tidak jauh-jauh lagi mengambil obat ke Kota Padang dikarenakan saat ini masyarakat sudah bisa mengambil obat di RSUD Lubuk Sikaping.
"Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada hingga Juni 2021 sekitar 607 orang," katanya.
Penyakit jiwa ini bermacam-macam tidak hanya gila saja, akan tetapi ada stress, depresi dan lainnya.
Selain itu, tes CPNS harus melengkapi surat keterangan sehat jiwa, bebas narkoba dan lainnya sudah bisa di Kabupaten Pasaman.
Menurut Yong, pihaknya ingin bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, BPJS, agar kegiatan lancar.
Untuk posisi tempat poli klinik jiwa, sementara ditempatkan di sebelah Instalasi Gawat Darurat (IGD) Ponek.
Terkadang untuk mendapatkan dokter spesialis itu lumayan susah dengan adanya salah seorang PNS Kabupaten Pasaman yang bernama Lidya De Vega bagian spesialis penyakit jiwa.
"Kami ingin Dokter spesialis tersebut di Surat Keputusan (SK)-kan di RSUD Lubuk Sikaping," katanya.
Kedepannya pihaknya juga ingin adanya pembangunan rawat inap khusus bagi warga penyakit jiwa dengan total biaya sebanyak Rp600 juta.
Ia menghimbau kepada masyarakat dengan adanya poli klinik jiwa di Kabupaten Pasaman bisa menghemat biaya transportasi masyarakat, biasanya ke Padang sekarang sudah ada yang dekat di RSUD Lubuk Sikaping.
607 warga Pasaman alami gangguan jiwa, RSUD Lubuk Sikaping sikapi dengan akan buka ini
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada hingga Juni 2021 sekitar 607 orang,