Ini lima klaster disiapkan Bupati Padang Pariaman untuk menuju kabupaten layak anak

id berita padang pariaman,berita sumbar,anak

Ini lima klaster disiapkan Bupati Padang Pariaman untuk menuju kabupaten layak anak

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur (tengah) saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten Layak Anak 2021, pada Jumat. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Padang Pariaman)

Inovasi ini untuk mendapatkan kemudahan informasi tentang pengaduan kekerasan terhadap ibu dan anak dimana juga mendapatkan pelayanan antar jemput korban kekerasan,
Parit Malintang (ANTARA) - Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menyiapkan lima klaster menuju kabupaten layak anak saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten Layak Anak 2021, pada Jumat.

"Lima klaster yakninya hak sipil dan kebebasan dimana telah membuat beberapa inovasi yang dilakukan oleh masing-masing dinas yang bersinergi. Diantaranya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah menciptakan inovasi ALPABETA (Anak Lahir Pulang Bersama Akta)," kata dia di Parit Malintang, Jumat.

Ia menjelaskan untuk klaster satu ini, pihaknya juga bermitra dengan Kakankemenag terkait mengatasi perkawinan dini dengan melakukan bimbingan perkawinan.

Perkawinan dini akan menyebabkan banyaknya perceraian, kekerasan dan kematian ibu hamil. Oleh karenanya terus dilakukan sosialiasi agar para kaum muda mengerti akan pengaruh perkawinan dini.

Lanjutnya, klaster kedua yakninya lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif yang diprakarsai DinsosP3A, menangani anak yang dengan melahirkan inovasi Lapau Emak (Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak).

"Inovasi ini untuk mendapatkan kemudahan informasi tentang pengaduan kekerasan terhadap ibu dan anak dimana juga mendapatkan pelayanan antar jemput korban kekerasan," ujarnya.

Pada klaster dua ini, pihaknya juga bermitra dengan Baznas untuk memberikan bantuan rumah tidak layak huni sehingga bisa bersinergi antar lembaga yang menangani terutama bagi OPD yang menjadi leading sektor.

Dinas Kesehatan juga melakukan sosialisasi gerakan nikah sehat (Gernispapa) dan sudah berjalan. Gerakan ini bertujuan untuk memeriksa kesehatan calon pengantin guna mendeteksi kesehatan masing-masing pasangan, pemerintah daerah selalu berkomitmen dan mengkampanyekan agar menghentikan kekerasan anak.

Ia menjelaskan klaster ketiga yakninya tentang kesehatan dasar dan kesejahteraan. Program Padang Pariaman sehat dan Germas mampu menurunkan angka kematian dan meningkatkan status gizi balita yang berkolaborasi dengan Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

Kemudian, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang untuk belajar budaya merupakan klaster keempat dimana Pemerintah mendukung penuh bakat dari anak-anak dengan melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kreativitas anak-anak tersebut.

"Terkait pendidikan kami juga bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dimana dinas ini menyediakan layanan perpustakaan keliling Padang Pariaman untuk meningkatkan minat baca para pelajar," ujarnya.

Klaster kelima yakninya perlindungan khusus dimana unsur forkopimda sangat mendukung penuh upaya pencegahan penyediaan layanan penguatan dan pengembangan lembaga yang berkontribusi aktif terhadap anak yang memerlukan perlindungan khusus.

"Ini juga tidak terlepas dari peran Kajari dan juga wujud dalam mendukung Kabupaten Padang Pariaman menuju Kabupaten Layak Anak," ujarnya.