Tidak terawat, kapal aset Kemenhub di Danau Singkarak nyaris tenggelam

id Kapal aset Kemenhub ,Danau Singkarak,nyaris tenggelam,tanah datar,berita tanah datar,sumbar

Tidak terawat, kapal aset Kemenhub di Danau Singkarak nyaris tenggelam

Kapal aset Kemenhub di Danau Singkarak nyaris tenggelam. (Antara/Facebook @ Muhammad Nur Idris)

Batusangkar, (ANTARA) - Kapal BA Ombilin aset Kementerian Perhubungan yang diserahkan penggunaannya kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat nyaris tenggelam di Danau Singkarak karena rusak tidak terawat.

Kepala Dinas Perhubungan Tanah Datar Harfian Fikri di Batusangkar, Jumat, membenarkan kapal tersebut sudah ada di Danau Singkarak sejak 2012 yang diserahkan penggunaannya kepada pemerintah kabupaten.

"Meski penggunaan diserahkan ke Pemerintah Tanah Datar, namun masih tercatat sebagai aset Kementerian Perhubungan, sementara biaya pemeliharaan dibebankan kepada daerah," katanya.

Ia mengatakan kapal yang diberi nama BA Ombilin tersebut tidak kali ini saja mengalami kerusakan dan karam, sebelumnya pada 2013 dan 2017 kapal itu juga pernah kecelakaan, karam dan tenggelam akibat angin kencang.

"Akibatnya beberapa peralatan penting yang ada di kapal itu seperti navigasi, kompas dan lainnya rusak," katanya.

Ia mengaku, sebelumnya Dinas Perhubungan Tanah Datar sempat membuat surat kepada Kemenhub untuk mengembalikan kapal tersebut karena kapal tersebut dianggap tidak sesuai untuk danau, sementara biaya pemeliharaannya sangat tinggi.

Namun pihak kementerian berpijak dari surat sebelumnya bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersedia menerima kapal tersebut.

"Jadi, sejak 2020 Dinas Perhubungan Tanah Datar tidak lagi menganggarkan biaya perawatannya," katanya.

Ia mengatakan dengan kondisi kapal saat ini pihaknya sudah melaporkan kepada balai yang berwenang yang ada di kementerian.

"Dengan kondisi saat ini, kita sudah laporkan kepada balai yang berwenang di Kementerian sesuai arahan, sementara untuk bangkai kapal kami selamatkan terlebih dahulu karena dinilai kondisinya sudah rusak berat," katanya. (*)