"Dari 18.868 warga Padang yang terpapar COVID-19 hingga 18 Mei 2021, 17.919 orang dinyatakan sembuh, artinya angka kesembuhan di Padang mencapai 95 persen dan paling tinggi di Sumbar serta melampaui angka nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Rabu.
Menurutnya hingga saat ini jumlah warga Padang yang meninggal karena COVID-19 mencapai 343 orang hingga saat ini dengan angka kematian 1,8 persen atau di bawah angka provinsi dan nasional.
Ia menyampaikan yang paling banyak terpapar COVID-19 justru di dominasi oleh mereka yang berusia muda karena tingginya mobilitas.
"Sebaliknya mereka yang meninggal dominan adalah para lansia di atas 60 tahun," kata dia.
Para lansia ini memang tidak kemana-mana dan lebih banyak di rumah, namun mereka tertular dari anggota keluarga yang lebih muda.
Ia mengemukakan hampir semua lansia yang meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta selain COVID
Dominan penyakit penyerta yang dimiliki mulai dari diabetes hingga darah tinggi.
"Salah satunya disebabkan oleh pola makan di Padang yang terbiasa dengan masakan bersantan, kebiasaan kita tidak bisa makan kalau tidak ada masakan bersantan," kata dia.
Ini juga terkonfirmasi dengan angka hasil riset kesehatan dasar yang menunjukan angka risiko keparahan COVID-19 bagi warga Padang tiga kali lebih tinggi dibandingkan pulau Jawa karena kebiasaan makan tadi.
Oleh sebab itu ia terus mengingatkan warga untuk menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Feri menyebutkan hingga saat ini lansia yang divaksinasi baru mencapai 5.700 dan pihaknya berupaya terus menggiatkan agar target bisa tercapai.
"Diantaranya dengan melakukan pendekatan kepada paguyuban, komunitas, pensiunan hingga majelis taklim," kata dia.
