288 ribu pekerja di Sumbar terdampak COVID-19

id bps sumbar,pandemi covid-19

288 ribu pekerja di Sumbar terdampak COVID-19

Tangkapan layar Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat sebanyak 288 ribu pekerja di Sumatera Barat terdampak COVID-19 hingga Februari 2021 atau mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 531 ribu pekerja

"Dari 288 ribu pekerja tersebut terdiri atas pengangguran karena COVID-19 19,91 ribu orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 12,60 ribu orang, tidak bekerja sementara karena COVID-19 21,21 ribu orang, mengalami pengurangan jam kerja 234, 59 ribu orang," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan pada Februari 2021 jumlah penduduk usia kerja di Sumbar sebanyak 4,05 juta orang dengan angkatan kerja mencapai 2,58 juta orang atau turun 3,46 ribu orang dibandingkan Agustus 2020.

Herum menjelaskan angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja.

Sedangkan penganggur terbuka adalah masyarakat yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin mendapatkannya serta mereka yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.

Sementara tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 mencapai 184,56 ribu orang atau turun 0,20 poin menjadi 6,67 persen dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 6,88 persen

Untuk penganggur didominasi oleh lulusan diploma 11,65 persen, lulusan universitas 11,42 persen, lulusan SMK 7,81 persen dan SMA 6,88 persen.

Berdasarkan tingkat pendidikan hanya 17,77 persen penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi atau diploma ke atas dan yang paling dominan adalah tamat SD sebanyak 31,39 persen

Struktur lapangan kerja terbesar di Sumbar hingga Februari 2021 masih didominasi oleh sektor pertanian 33,51 persen, perdagangan 21,64 persen, industri pengolahan 9,72 persen, akomodasi makan dan minum 7,19 persen.

Sedangkan status pekerjaan utama hingga Febuari 2021 buruh, karyawan dan pegawai 32,58 persen, berusaha sendiri 20,74 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap 17,63 persen, pekerja keluarga 15,56 persen, pekerja bebas di pertanian 5,71 persen.

Sebelumnya sebanyak 33 kepala keluarga di Kecamatan Padang Barat yang menganggur akibat COVID-19 mendapatkan dapat kembali bekerja dengan upah harian lewat program Peningkatan Kapasitas Masyarakat (PKM) dalam bentuk CashFor Work (CFW) yang digagas Kementerian PUPR.

Camat Padang Barat Eri Sendjaya mengatakan kegiatan ini diarahkan kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan saat pandemi.

Mereka yang terdampak kemudian dipekerjakan dan dibayar upahnya per hari dengan standar regional Kebetulan di lokasi program Kotaku, tempatnya tidak terawat dengan maksimal. Mereka kita arahkan bekerja di sana," kata dia.

Sebanyak 33 orang itu membersihkan lokasi program Kotaku. Saluran air lingkungan ditata kembali. Terutama di depan Puskeskel Olo. Mereka diberi insentif atau honor, per orang per hari dan mengisi daftar hadir.