Warga Kabupaten Solok sembuh COVID-19 bertambah 17 orang menjadi total 1.151 pasien

id berita kabupaten solok,berita sumbar,covid

Warga Kabupaten Solok sembuh COVID-19 bertambah 17 orang menjadi total 1.151 pasien

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk pelayan publik di kabupaten Solok rermasuk ASN. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Solok)

17 pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap COVID-19 dengan hasil negatif,
Arosuka (ANTARA) - Sebanyak 1.151 pasien dinyatakan sembuh dari Corona Virus Disaese (COVID-19) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat setelah bertambah 17 orang yang baru sembuh dari virus itu.

Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Rabu, menyebutkan 17 pasien yang dinyatakan sembuh tersebut sebelumnya pernah berkontak erat dengan pasien positif dan sempat menjalani karantina mandiri.

"17 pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap COVID-19 dengan hasil negatif," ujar dia.

Selain itu, ia mengatakan hari ini juga terdapat penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak empat orang, yakni tengah menjalani karantina mandiri dua orang dan dirawat di rumah sakit dua orang.

Berdasarkan penambahan kasus COVID-19 tersebut saat ini total warga di daerah itu yang terkonfirmasi positif mencapai 1.325 orang terdiri atas 1.151 orang dinyatakan sembuh, 108 orang menjalani karantina mandiri, 25 orang dirawat di rumah sakit, dan 41 orang meninggal dunia.

"Sampai saat ini pemeriksaan spesimen yang sudah dilakukan sebanyak 15.281 orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan tes massal di Kabupaten Solok," ujar dia.

Melihat perkembangan kasus COVID-19 tersebut sampai saat ini Kabupaten Solok masih termasuk dalam zona oranye (risiko sedang).

Sebelumnya Bupati Solok, Epyardi Asda mengimbau masyarakat di daerah itu agar tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dalam menjalankan ibadah pada Ramadhan 1442 Hijriah.

"Berdasarkan instruksi Presiden RI, saya kembali mengingatkan masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19," ujar Asda.

Hal itu disampaikannya karena mengingat masih tingginya angka penyebaran virus mematikan itu di Kabupaten Solok, bahkan mencapai 1.314 kasus.

Ia juga meminta kepada camat serta wali nagari setempat agar terus memantau masyarakat supaya selalu mematuhi protokol kesehatan berstandar COVID-19.