SMKN 1 Pasaman adakan model pembelajaran berbasis produksi

id SMK Negeri 1 Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat,Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto

SMKN 1 Pasaman adakan model pembelajaran berbasis produksi

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto (tengah) saat melihat model pembelajaran berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur dunia kerja atau Exhibition Teaching Factory (Tefa) oleh SMK Negeri 1 Pasaman di Simpang Empat, Selasa. (17/12/2024). Antara/Altas Maulana. 

Simpang Empat (ANTARA) - SMK Negeri 1 Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengadakan model pembelajaran berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur dunia kerja atau Exhibition Teaching Factory (Tefa) di Simpang Empat, Selasa.

Kepala SMK Negeri 1 Pasaman Edy Supandri di Simpang Empat, Selasa, mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari pembelajaran berbasis produksi dimana siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi.

"Teaching Factory ini adalah sistem belajar sambil berproduksi. Dengan pendekatan ini siswa diharapkan siap bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Produk yang kami tampilkan hari ini adalah hasil karya SMKN 1 Pasaman dan jejaring, seperti SMKN 1 Koto Balingka, SMKN Matur dan SMKN Cersa," ujarnya.

Dia memaparkan sejumlah produk unggulan dari SMKN 1 Pasaman, diantaranya jurusan perhotelan dengan mengelola delapan kamar hotel bernama Edatol Mentari.

Jurusan Kuliner dengan memproduksi turtula jagung, dekan vaskon, dan roti yang telah mencapai produksi 1.000 bungkus, jurusan tata busana dengan menghasilkan pakaian berbahan plastik bekas dan botol daur ulang dan jurusan desain komunikasi visual (DKV) dengan membuat banner yang dibutuhkan masyarakat Pasaman Barat.

"Kami berharap dengan dukungan pemerintah daerah, produk-produk SMK ini dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi salah satu cara mengurangi angka pengangguran di Pasaman Barat," sebutnya.

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengatakan kegiatan yang diadakan bertujuan untuk meningkatkan kesiapan kerja lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Dia menyampaikan apresiasi atas inovasi yang ditunjukkan para siswa SMK.

Ia menegaskan pentingnya peran SMK dalam mencetak generasi muda yang mandiri, kreatif, dan kompetitif di dunia kerja.

“SMK itu bisa, SMK itu hebat. Motto ini harus menjadi landasan seluruh civitas SMK untuk melahirkan siswa-siswa yang santun, mandiri, inovatif, kreatif dan siap bekerja. Dengan ini, lulusan SMK diharapkan mampu bersaing di dunia usaha maupun dunia industri, ujarnya.

Ia menekankan komitmen Pemkab Pasaman Barat untuk mendukung program-program SMK.

Salah satu bentuk dukungan nyata tersebut adalah memanfaatkan produk-produk hasil karya siswa SMK, seperti roti dan kebutuhan lainnya dalam kegiatan pemerintahan daerah.

"Kami ingin memberikan peluang yang luas kepada siswa SMK untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Dengan begitu hasil inovasi mereka tidak hanya dikenal, tetapi juga dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat," ujarnya.