Dukung pemerintah memutus rantai penularan COVID-19, Iktikaf di Masjid Jabal Rahmah Semen Padang belum dapat dilaksanakan

id berita padang,berita sumbar,masjid

Dukung pemerintah memutus rantai penularan COVID-19, Iktikaf di Masjid Jabal Rahmah Semen Padang belum dapat dilaksanakan

Aktivitas Shalat Jumat di Masjid Jabal Rahmah PT Semen Padang yang menerapkan standar protokol kesehatan, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. (Antarasumbar/HO-Semen Padang)

Jumlah orang yang beriktikaf di Masjid Jabal Rahmah biasanya mencapai 500 orang lebih setiap malamnya. Bahkan pada puncaknya, bisa mencapai 1.000 orang,
Padang (ANTARA) - ikhwan

Untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penularan COVID-19 pelaksanaan Iktikaf di Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang pada Ramadan tahun ini ditiadakan.

“Sesuai hasil diskusi tim Satgas COVID-19 PT Semen Padang dengan pengurus Masjid Jabal Rahmah, untuk iktikaf massal pada Ramadan 1442 Hijriah belum dapat dilaksanakan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” kata Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Selasa.

Menurut dia PT Semen Padang sejak awal telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam memutus rantai penularan COVID-19. Salah satunya, dengan mengurangi kegiatan berkumpul dalam durasi waktu yang lama.

"Iktikaf waktunya lama, dari berbuka sampai sahur. Jadi untuk sementara, kegiatan ini belum dapat kami fasilitasi. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 cepat berlalu, agar pada Ramadan tahun depan, kita bisa menggelar iktikaf," kata Nur Anita.

Sementara Ketua Pengurus Masjid Jabal Rahmah Semen Padang, Iskandar Z Taqwa mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Masjid Jabal Rahmah Semen Padang tidak menyelenggarakan iktikaf.

"Jumlah orang yang beriktikaf di Masjid Jabal Rahmah biasanya mencapai 500 orang lebih setiap malamnya. Bahkan pada puncaknya, bisa mencapai 1.000 orang," kata dia.

Peserta iktikaf tersebut tidak hanya dari Padang, tapi ada yang datang berkelompok dari Solok, Pariaman dan Padang Panjang.

"Aktivitas peserta tidak hanya shalat saja namun juga bermalam di masjid mulai dari berbuka sampai sahur. Selama beriktikaf ada yang sambil berbaring dan juga makan. Nah, kalau sedang berbaring dan makan, tentunya butuh ruang yang banyak terpakai, sementara kapasitas masjid terbatas," ujarnya.

Meski pelaksanaan iktikaf untuk sementara tidak difasilitasi, Iskandar menyampaikan pelaksanaan shalat wajib berjamaah, termasuk tarawih dan pelaksanaan program Pesantren Ramadan yang jumlahnya sekitar 120 siswa SD dan SMP, masih tetap difasilitasi.

"Kalau tarawih, shalat fardhu berjamaah dan Pesantren Ramadan itu bisa kami kendalikan, karena jumlahnya terbatas, jamaah wajib mencuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak. Kalau iktikaf kan sulit," kata dia.

Sebelum COVID-19, kegiatan iktikaf setiap Ramadan, menjadi program rutin Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang. Selain memfasilitasi para peserta untuk beriktikaf, PT Semen Padang juga menyediakan takjil dan makan sahur bagi para jamaah.