Pemkot Payakumbuh swakelola pengelolaan kabel fiber optik

id berita payakumbuh,berita sumbar,pariwisata paykumbuh

Pemkot Payakumbuh swakelola pengelolaan kabel fiber optik

Tenaga IT Diskominfo bidang E-Government saat memasang kabel fiber optik. (Antara/HO)

Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat memutuskan untuk mengelola secara swadaya pengembangan sistem informasi dan teknologi (IT) salah satunya termasuk pengelolaan kabel fiber optik.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, Senin, mengatakan salah satu keuntungan dalam pengelolaan kabel fiber optik adalah penghematan anggaran di OPD terkait, yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Ia mengatakan keuntungan tidak hanya saat pemasangan awal, tapi saat pemeliharaan juga tidak ketergantungan kepada pihak ketiga tersebut.

"Apabila terjadi gangguan, bisa langsung diatasi oleh tenaga IT dinas. Dengan demikian Pemkot Payakumbuh bisa menghemat anggaran jauh dibanding memakai jasa pihak ketiga seperti swasta dan BUMN," katanya.

Plt Kepala Diskominfo Armein Busra mengatakan kabel fiber optik tidak hanya bermanfaat untuk akses internet, tapi juga akses intranet yang digunakan untuk memudahkan akses aplikasi yang dikembangkan oleh Pemkot Payakumbuh.

Menurutnya, dalam pengembangan fiber optik pihaknya hanya membeli bahan mentah seperti kabel dan peralatan jaringan fiber optik itu sendiri.

"Sementara untuk instalasi dan konfigurasi dilaksanakan tenaga IT Diskominfo bidang E-Government, mereka sudah terlatih dan sudah mengantongi sertifikat pelatihan Fiber Optik," ujarnya didampingi Kasi Infrastruktur dan Teknologi Nopan Pirsa.

Ia mengatakan keuntungan memakai fiber optik adalah stabilitas jaringan intranet dan lebih aman dibanding yang wireless karena sifat jaringan fiber optik tertutup. Fiber optik dipakai untuk akses aplikasi intra pemerintah yang dikembangkan Pemkot, termasuk untuk akses internet.

Saat ini, sambungnya sudah ada lebih kurang 50 kilometer panjang kabel fiber optik yang dipasang di dalam Kota Payakumbuh.

"Kalau kita tidak memakai fiber optik, disaat tingkat penggunaan jaringan yang melewati radio wireless tinggi, channel sering terjadi interferensi dan itu akan mengganggu ke performa jaringan. Konsekuensinya akses intranet bisa mengalami perlambatan dan sulit mengakses aplikasi yang dipakai OPD, apalagi OPD pelayanan yang akan sangat terganggu," paparnya.

Ia mengatakan kabel fiber optik yang telah dipasang tersebut sudah mencapai seluruh Puskesmas, beberapa OPD bagian pelayanan publik dan rumah sakit. Rencananya akan dipasangkan juga di seluruh sekolah dan kelurahan.

Menurutnya saat ini di kota/kabupaten lainnya memang masih ada yang menggunakan jasa pihak ketiga bahkan masih ada yang menyewa dan juga ada yang belum memiliki intranet yang terhubung secara keseluruhan.

"Kita menyadari kekurangan menggunakan pihak ketiga adalah budget yang jauh lebih mahal, serta dalam urusan pemeliharaan kita jadi ketergantungan. Dalam hal ini, dengan memberdayakan tenaga IT yang ada secara langsung sudah menghemat anggaran di dinas," katanya.

Ia mengatakan tidak sedikit anggaran jika jasa pemasangan dan konfigurasi ditenderkan. Sehingga pihaknya bisa memfokuskan anggaran untuk kegiatan lain.

"SDM yang diberdayakan adalah tenaga IT di Pemkot Payakumbuh sendiri. Contoh penghematan, satu meter instalasi itu biayanya minimal Rp9.000 untuk satu meter tarikan kabel. Itu baru satu item ini, belum lagi splecing dan network setup," ujarnya.