Penjual tanaman hias di Kabupaten Solok keluhkan mulai sepi pembeli

id berita kabupaten solok,berita sumbar,hias

Penjual tanaman hias di Kabupaten Solok keluhkan mulai sepi pembeli

Penjual tanaman hias di Kabupaten Solok keluhkan mulai sepi pembeli. (Antarasumbar/Laila Syafarud)

Saya juga bingung apa penyebabnya, tetapi sepertinya sudah tidak banyak lagi yang meminati tanaman ini,

Arosuka (ANTARA) - Penjual tanaman hias di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengeluhkan saat ini jumlah pembeli tanaman itu mulai sepi.

"Beberapa hari terakhir ini jumlah pembeli mulai sepi," kata seorang penjual tanaman hias Mis (50) di Selayo, Jumat.

Mis mengatakan sebelumnya hasil penjualan tanaman hias mencapai Rp500 ribu per hari karena ramainya jumlah pembeli, namun sekarang semakin sepi bahkan hanya mampu menjual satu hingga dua batang saja per hari.

"Saya juga bingung apa penyebabnya, tetapi sepertinya sudah tidak banyak lagi yang meminati tanaman ini," ujar dia.

Sebelumnya, Mis hanya berjualan pakaian di Pekan Baru. Namun karena terdampak pandemi COVID-19 ia pun memutuskan untuk pulang ke Solok dan mulai menggeluti usaha tanaman hias sejak enam bulan yang lalu.

"Beberapa bulan yang lalu banyak sekali peminat tanaman hias. Makanya saya dan suami mencoba menggeluti usaha ini," kata dia.

Ia menyebutkan tanaman hias yang dijualnya berupa aglonema merah biasa dijual Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per batang, keladi Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per batang, dan beberapa tanaman hias lainnya.

Kendati masih sepi pembeli, Mis mengatakan akan tetap merawat dan mengembangkan tanaman hias tersebut.

"Tanaman ini butuh perawatan, sayangkan kalau dibiarkan begitu saja. Maka kami akan terus kembangkan siapa tau nanti ada peminatnya lagi," kata dia.

Mis mengaku untuk perawatan tanaman hias itu, berupa aglonema sangat mudah. "Perawatannya tidak begitu rumit, cukup dikasih pupuk dan disiram saja. Bahkan tanaman ini juga cepat bertunasnya," kata dia.

Mis mengatakan biasanya pembeli tanaman hiasnya berasal dari Pariaman, Sawahlunto, Sijunjung yang berwisata ke Solok, dan beberapa masyarakat Solok lainnnya.

Di samping itu, penjual tanaman hias lainnya Junaidi (45) juga mengeluhkan hal yang sama jumlah pembeli tanaman hiasnya sepi akhir-akhir ini.

Selain itu, ia mengatakan semenjak pandemi COVID-19 ini jumlah pembeli agak sepi. Menurutnya salah satu penyebabnya karena sudah banyak penjual tanaman hias yang bermunculan.

"Selain itu, biasanya tanaman hias saya ini untuk pesanan sekolah dan sejumlah perkantoran, namun sekarang di kabupaten Solok sekolah masih tutup," kata Junaidi yang sudah menjalani usaha tanaman hias sejak 10 tahun terakhir. ***1***