Meski tinggal di perantauan, Kapten Pilot Sriwijaya Air Afwan sangat peduli adik dan kemenakan di kampung

id berita tanah datar,berita sumbar,kapten

Meski tinggal di perantauan, Kapten Pilot Sriwijaya Air Afwan sangat peduli adik dan kemenakan di kampung

Hj. Yurni Mahmud kakak sepupu dari kapten Afwan di Nagari Sungai Jambu. (antarasumbar/Heri)

Jadi ada sebuah grup whatsapp keluarga, di dalam grup itu ia selalu bertanya keadaan kemanakannya dan keadaan di kampung bagaimana,
Batusangkar (ANTARA) - Sosok Kapten Afwan pilot Sriwijaya SJ 182 dikenal sebagai sebagai pribadi yang sangat peduli kepada adik dan kemenakannya di kampung halamannya di Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Pesawat Sriwijaya SJ 182 tengah diberitakan mengalami musibah dalam penerbangan Jakarta-Pontianak.

Menurut Hj. Yurni Mahmud kakak sepupu dari kapten Afwan di Nagari Sungai Jambu, Senin, mengatakan meski sang kapten jarang pulang ke kampung ia selalu nyinyir bertanya tentang kondisi keluarga dan kampungnya itu.

Ia selalu bertanya tentang kondisi keluarga dan kemenakan di kampungnya itu melalui group whatsapp keluarga.

"Jadi ada sebuah grup whatsapp keluarga, di dalam grup itu ia selalu bertanya keadaan kemanakannya dan keadaan di kampung bagaimana," katanya.

Bahkan begitu pedulinya ia dengan keluarga, ia juga sempat mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu keluarga di kampung yang tengah menjalani isolasi mandiri COVID-19.

"Terakhir berkomunikasi dengan beliau melalui group whatsapp, yang mana ia masih sempat mentransfer sejumlah uang ke kemenakannya Ikhsan yang tengah menjalani isolasi mandiri," katanya.

Sementara menurut Ketua Organisasi Perantau Nagari Sungai Jambu Saiyo Sakato se Jabodetabek, Delpis Dt Majo Indo menyebut sosok Kapten Afwan merupakan pribadi yang religius rendah hati.

Meski tinggal di rantau dan berkeluarga di rantau, ia tetap peduli dengan keluarga dan kemenakannya di Sungai Jambu, Pariangan.

Delpis Dt Majo Indo sebagai ketua organisasi perantau Sungai Jambu, yang paling berkesan dengan Kapten Afwan adalah penampilan dia yang sederhana dan selalu menggunakan peci putih bak seorang mubaligh.

"Mungkin kalau bertemu dengan dia kita mengira dia adalah seorang mubaligh, karena penampilannya seperti seorang mubaligh, tidak saja dipertemuan perantau namun menurut rekan kerjanya ia juga sering menggunakan peci putih," katanya.