Pengamat: "Rights Issue" Dapat Tingkatkan Kinerja Emiten

id Pengamat: "Rights Issue" Dapat Tingkatkan Kinerja Emiten

Jakarta, (Antara) - Pengamat pasar modal Teuku Hendry Andrean mengatakan aksi penawaran umum terbatas (rights issue) dapat meningkatkan kinerja emiten lebih baik. "Melalui 'rights issue' emiten dapat menambah modal kerja dari aksi itu, sehingga ekspansi dapat terus berjalan," ujar Teuku yang juga analis riset dari Danpac Securities, di Jakarta, Rabu. Ia menilai di tengah kondisi ekonomi yang positif saat ini cukup banyak emiten yang merencanakan untuk menambah modal kerjanya agar dapat membukukan kinerja yang lebih baik. Meski demikian, lanjut dia, investor juga harus mencermati tujuan dilakukan penawaran umum terbatas suatu emiten. Jika "rights issue" hanya untuk membayar utang perusahaan diperkirakan tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan. "Namun, jika untuk melakukan ekspansi ada peluang perusahan itu akan berkembang, apalagi ekonomi domestik sedang tumbuh," kata dia. Ia mengemukakan investor juga harus mencermati prospektus "rights issue" suatu emiten sehingga kinerjanya dapat diprediksi. Beberapa emiten yang melakukan "rights issue" untuk menambah modal dan ada juga aksi "backdoor listing" (usaha dari sebuah perusahaan untuk masuk ke Bursa, namun tidak melalui IPO). "Jika ada indikasi 'backdor listing', harus dipelajari juga profil perusahaan yang akan menyerap saham 'rights issue'," ujar dia. Direktur PT Evergreen Capital, Rudy Utomo menambahkan dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia membuat beberapa emiten mencari pendanaan di pasar modal. Ia mengatakan pada dasarnya penerbitan "rights issue" harus didasarkan perencanaan yang lebih matang dibanding IPO. Dalam pelaksanaan "rights issue", penjamin emisi harus mampu mendapatkan pihak yang bersedia menyerap saham (stand by buyer) yang tidak terserap pasar. "Standby buyer harus didapatkan sebelum izin efektif diberikan OJK," kata dia. Berdasarkan data yang dihimpun ada beberapa perusahaan akan melakukan "rights issue", diantaraya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Laguna Cipta Griya Tbk, PT Dyviacom Intrabumi Tbk, PT Hero Supermarket Tbk, PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (*/sun)