Payakumbuh (ANTARA) - Setelah ditetapkan kembali sebagai daerah zona kuning atau daerah dengan zona penyebaran rendah, Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatera Barat berencana akan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Agustion di Payakumbuh, Senin, mengatakan dalam rangka persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kepala sekolah di daerah itu.
"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan tim gugus tugas COVID-19 Kota Payakumbuh terkait rencana pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan kembali pada Rabu (25/11)," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk PAUD dan SD kelas rendah atau kelas 1, 2, dan 3 juga sudah diizinkan masuk tapi dengan frekuensi jam belajar yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelas tinggi.
Sementara siswa kelas 4 hingga 6 SD, SMP, dan SMA belajar dengan jadwal diatur sekolah dengan aturan satu kelas sekali masuk hanya diisi 50 persen dari total siswa di dalam satu kelas.
"Masuk sekolah di tengah pandemi ini, proses belajar mengajarnya dikombinasikan antara tatap muka dan daring, artinya tidak seluruh anak masuk sekolah sekaligus. Beberapa siswa belajar daring dari rumah disaat kelas lain belajar di sekolah secara tatap muka," ujarnya.
Ia mengatakan diperbolehkannya sekolah tatap muka ini juga mengacu kepada tingkat SMA sederajat karena memang mengacu kepada rekomendasi Ketua Tim Gugus Tugas Kota Payakumbuh.
Menurutnya, sejauh ini setiap sekolah di Payakumbuh sudah siap untuk menjalankan protokol kesehatan saat sekolah sudah dibuka kembali.
"Malahan disaat rencana kita yang beberapa kali gagal sekolah tatap muka dulu, sekolah-sekolah sudah jauh hari mempersiapkan sarana protokol kesehatan bagi siswanya," ujarnya.
Sementara anggota DPRD Kota Payakumbuh, YB Dt. Parmato Alam mendukung rencana kembali dilaksanakannya sekolah tatap muka di Kota Payakumbuh selama dapat dipastikan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.
"Memang aspirasi di masyarakat tentang ini ada pro dan ada kontra. Namun, secara pembelajaran, jika terus dilaksanakan daring akan berdampak kepada anak itu sendiri," kata dia.
Ia mengatakan suksesnya pembelajaran tatap muka di Payakumbuh tidak akan terlepas dari kerjasama antara tim penegak protokol kesehatan, tim kesehatan, pihak sekolah dan orang tua.
"Ini yang penting, tidak ada jalan sendiri-sendiri. Terus berkoordinasi dan saling mendukung. Ini sudah waktunya untuk kembali pelaksanaan sekolah tatap muka," ujarnya. ***3***