Padang (ANTARA) - Program Peduli Pendidikan menjadi salah satu program unggulan UPZ Baznas Semen Padang. Melalui program yang telah berjalan sejak 1995 itu, sudah tak terhitung berapa siswa dan mahasiswa yang telah mendapatkan bantuan pendidikan dari UPZ Baznas Semen Padang.
Salah satu di antaranya, adalah Syamsuarina, SIQ, SAg, MPd, seorang PNS yang menjadi guru Agama di SD Negeri 06 Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Wanita berusia 45 tahun itu, merupakan orang pertama yang mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan dari UPZ Baznas Semen Padang.
Senin (26/10)siang, Syamsuarina berkunjung ke kantor UPZ Baznas Semen Padang di Kompleks L120 PT Semen Padang untuk bersilahturrahmi dengan jajaran UPZ Baznas Semen Padang.
Wanita yang akrab disapa Rina itu menceritakan ia menjadi guru Agama Islam dengan status PNS, tidak terlepas dari dukungan UPZ Baznas Semen Padang.
"Alhamdulillah, apa yang saya raih saat ini berkat dukungan dari UPZ Baznas Semen Padang yang telah memberikan saya beasiswa sejak 1995 sampai 2001," kata Rina.
Rina merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan Syamsuddin (alm) dan Syariah. Di keluarga, Syamsuarina ibarat "pambangkik batang tarandam" karena dari tujuh bersaudara, hanya ia yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. Sedangkan kakaknya yang lain, hanya sampai SD.
"Almarhum ayah saya bekerja sebagai petani sawah, dan Ibu hanya ibu rumah tangga. Maklumlah, karena kondisi ekonomi yang sulit ketika itu, makanya kakak-kakak saya tidak bisa sekolah lebih tinggi. Mereka hanya tamat SD, dan ada juga kakak saya yang putus sekolah ketika masih SD," ungkapnya.
Ia pun juga menceritakan bagaimana dirinya bisa mendapatkan beasiswa pendidikan dari UPZ Baznas Semen Padang yang dulunya bernama Bazis Unit Korpri PT Semen Padang.
Saat itu pada tahun 1994, atau sekitar 1 bulan setelah tamat dari SMA Semen Padang, dirinya ditemui pihak Kopri Bazis PT Semen Padang.
Rombongan tersebut datang ke rumahnya di RT02/RW01, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Salah satu dari rombongan Bazis Unit Korpri PT Semen Padang itu adalah Muhammad Arif yang kini menjabat sebagai Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang. Kemudian, mereka menanyakan kenapa tidak melanjutkan kuliah.
Rina lalu menyampaikan bahwa dirinya sangat ingin sekali kuliah, tapi karena faktor ekonomi, makanya keinginan itu terpaksa Iia pendam, apalagi ketika masih SMA, ayahnya meninggal dunia dan kakaknya bernama Syamsuar yang membantu biaya sekolahnya sampai tamat.
"Kakak saya ketika itu kerja di SPBU Bandar Buat," ujarnya.
Kemudian, pihak Bazis Unit Korpri PT Semen Padang pun menawarkan beasiswa pendidikan untuk kuliah.
Dengan senang hati, tawaran itu diterimanya. Pada tahun 1995, Rina pun kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam-Pengembangan Ilmu Alquran (STAI-PIQ) Padang dengan beasiswa penuh dari Baziz Kopri PT Semen Padang.
Beasiswa penuh itu terdiri dari uang masuk STAI-PIQ, uang SPP dan uang saku sebesar Rp50 ribu per bulan.
"Sebelum kuliah, saya sempat beberapa bulan bekerja di Bazis Unit Korpri PT Semen Padang menjadi tenaga sukarela, karena saat itu Bazis Korpri baru berdiri dan masih kekurangan SDM," ungkap ibu empat orang anak itu.
Di samping mendapatkan beasiswa, lanjutnya, pihak Bazis Unit Korpri PT Semen Padang juga menawarkan dirinya untuk menjadi guru mengaji di Masjid Al-Jihad Perumahan HO II Indarung dengan honor Rp75 ribu/bulan. Dan tawaran itu pun menjadi hal yang paling berkesan dalam hidupnya.
"Saya mengatakan paling berkesan, karena guru mengaji merupakan profesi sangat mulia dan berkah untuk akhirat. Makanya sampai sekarang ini, saya masih mendedikasikan diri saya sebagai guru mengaji. Sekarang ini saya mengajar mengaji di Masjid Nurul Hidayah Simpang Patai, Kelurahan Padang Besi dan di Masjid Raya Jabal Ramah Semen Padang," tuturnya.
Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif mengatakan Rina merupakan mahasiswa pertama yang menjadi binaan UPZ Baznas Semen Padang. Dan di mata karyawan UPZ Baznas SemenPadang, Rina adalah sosok wanita yang sholehah, rajin dan gigih.
"Kami salut dengan kegigihan Rina, apalagi sampai saat ini dia juga mendedikasikan dirinya untuk menjadi guru mengaji. Kami semua bangga dengan Rina, apalagi beliau seorang Hafiz Quran. Kami berharap, mahasiswa dan pelajar binaan kami dapat menjadikan Rina sebagai teladan bagi mereka," katanya.
Selain Rina, masih banyak mahasiswa dan pelajar binaan UPZ Baznas Semen Padang yang telah sukses berkarir diberbagai tempat. Bahkan, sebut Arif, ada juga mahasiswa dan pelajar binaan UPZ Baznas Semen Padang yang menjadi dokter, polisi, TNI, PNS, guru, dan ada juga yang bekerja di Chevron.
"Kalau dihitung-hitung, sudah ratusan mahasiswa dan pelajar yang dapat bantuan beasiswa rutin dari UPZ Baznas semen Padang, tapi kalau beasiswa masuk sekolah itu sudah banyak, sudah ribuan orang. Dan beasiswa pendidikan bagi kami, adalah program unggulan UPZ Baznas Semen Padang," ujarnya.
UPZ Baznas Semen Padang ini, tambah Arif, didirikan melalui SK Ketua Baznas Pusat No 57 tahun 2016 tanggal 21 Desember. Pada medio April 2017, UPZ Baznas Semen Padang mulai menyalurkan zakat karyawan dan karyawati PT Semen Padang untuk pertama kalinya.
Sebelum UPZ Baznas Semen Padang, pengelolaan zakat karyawan/ti PT sSemen Padang dikelola oleh Bazis Unit Korpri PT Semen Padang yang didirkian pada tahun 1995. Kemudian pada 1998, namanya diganti menjadi Bazis Semen Padang.
Dengan adanya UU RI No 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, maka pada Januari 2002, dibentuklah Yayasan Lembaga Amil Zakat Semen Padang (LAZ-SP).
Seiring dengan itu, zakat karyawan kemudian dikelola melalui LAZ-SP. Kemudian pada tanggal 24 November 2016, LAZ-SP tidak lagi mengelola zakat karyawan Semen Padang, karena adanya regulasi berupa UU No. 23 tahun 2011, PP 14 2014 dan Inpres No. 3 tahun 2014.
"Sehingga untuk selanjutnya sampai sekarang ini, zakat karyawan/ti PT Semen Padang dikelola UPZ Baznas Semen Padang," pungkas Arif.