Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meninjau kemungkinan pemanfaatan Asrama Haji Padang sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif di daerah itu.
"Asrama haji punya 200 tempat tidur. Untuk sementara mungkin bisa dimanfaatkan untuk tempat isolasi pasien COVID-19," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan beberapa hari terakhir penambahan kasus positif harian terus melonjak. Tambahan terbanyak terjadi Jumat (16/10) yaitu 506 orang dalam sehari.
Menurutnya lonjakan yang terjadi berpotensi membuat ruang isolasi di Rumah Sakit (RS) penuh sehingga perlu antisipasi mempersiapkan tempat isolasi lain, penopang RS.
Asrama Haji Padang dinilai salah satu tempat yang memungkinkan karena memiliki ruang yang cukup banyak serta dipisahkan dinding pagar dengan lingkungan sekitar.
"Kita juga sudah minta bupati/wali kota untuk melakukan antisipasi serupa di daerah," katanya.
Sementara itu Juru Bicara COVID-19 Sumbar Jasman mengatakan tambahan 547 orang terkonfirmasi positif pada Jumat (16/10) adalah rekor tertinggi harian di provinsi itu.
"Biasanya paling tinggi hanya 300-an per hari. Kemarin terjadi lonjakan," katanya.
Ia mengatakan hingga hari ini, total masyarakat Sumbar yang positif terpapar COVID-19 mencapai 10.294 orang, total sembuh 5.501 orang dan meninggal 201 orang.
"Positivity Rate Sumbar saat ini 5,45 persen," katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan agar penyebaran virus tersebut bisa dikendalikan.*
Asrama Haji Padang akan jadi tempat isolasi mandiri COVID-19
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meninjau kesiapan ruang isolasi pasien di RS. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sumbar)
