Terjadi tujuh kali gempa susulan pascagempa magnitudo 6,9 di Bengkulu, kata BMKG

id Bengkulu, gempa, BMKG,gempa bengkulu

Terjadi tujuh kali gempa susulan pascagempa magnitudo 6,9 di Bengkulu, kata BMKG

Sebagian warga Perumahan Qoryah Thoyibah, Kelurahan Kandang Limun, Kota Bengkulu hingga pukul 06.45 WIB masih bertahan di luar rumah pascagempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang daerah itu. (ANRARA/Carminanda).

Bengkulu, (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi sebanyak tujuh kali gempa susulan pascagempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Bengkulu, Rabu pagi (19/08) pukul 05.23 WIB.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Litman menyebutkan dari hasil rekaman alat pendeteksi gempa bumi atau seismometer, durasi rentetan gempa yang terjadi cukup lama sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi gempa susulan.

"Guncangan gempa pertama berpusat pada 4.50 Lintang Selatan (LS) dan 100.91 Bujur Timur (BT) di Barat Daya Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer," kata Litman.

Posisi titik gempa berada di 169 kilometer bagian barat daya Bengkulu, 177 km barat laut Enggano Bengkulu, 185 kilometer barat daya Bengkulu Utara dan 188 kilometer barat daya Bengkulu Tengah dan 682 kilometer barat laut Jakarta Indonesia.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,9 guncang Bengkulu, terasa hingga Sumbar

Ia menjelaskan, gempa susulan pertama bermagnitudo 6,8 terjadi pada pukul 05.29 WIB atau hanya berselang sekitar lima menit dari gempa pertama dan gempa susulan kedua bermagnitudo 4,9 terjadi pukul 05.39 WIB.

Sedangkan gempa susulan ke tiga bermagnitodo 4,7 terjadi pukul 05.57 WIB dan gempa susulan ke lima bermagnitudo 3,9 terjadi pukul 05,57 WIB atau hanya berselang beberapa detik setelah gempa susulan keempat.

Kemudian, gempa susulan keenam bermagnitudo 3,8 terjadi pukul 06.10 WIB dan gempa bermagnitudo 3,4 terjadi pada pukul 06,13 WIB.

"Gempa ke dua bermagnitudo 6,8 di kedalaman 11 kilometer berada di titik 3.74 Lintang Selatan dan 101.56 Bujur Timur pada kedalaman 11 kilometer dan tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

"Guncangan gempabumi ini dirasakan hampir di seluruh daerah di Provinsi Bengkulu bahkan hingga ke Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan," ucapnya.

Pascagempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Bengkulu, Rabu pagi (19/08), hingga pukul 06.30 WIB sebagian warga masih memilih bertahan di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.

"Gempa tadi terasa sangat kencang goyangannya, apalagi tadi ada beberapa kali gempa susulan jadi masih khawatir saja," kata warga RT 05, Kelurahan Kandang Limun, Kota Bengkulu, Oki Saputra Jaya.

Hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan yang berarti akibat gempa tersebut, namun sebagian dinding rumah warga mengalami retak-retak. (*)