Dampak COVID-19 ekonomi melemah, penjualan bendera merah putih masih lesu jelang HUT RI ke-75

id berita padang,berita sumbar,bendera,merah putih

Dampak COVID-19 ekonomi melemah, penjualan bendera merah putih masih lesu jelang HUT RI ke-75

Keterangan gambar: Pedagang Bendera merah putih tengah menunggu sang pembeli. (AntaraSumbar/Laila Syafarud)

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan bendera merah putih tahun ini jauh merosot diperkirakan lebih dari 50 persen,
Padang (ANTARA) - Pedagang mengeluhkan penjualan bendera merah putih dan umbul-umbul untuk kebutuhan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-75 masih lesu dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan bendera merah putih tahun ini jauh merosot diperkirakan lebih dari 50 persen," kata seorang pedagang bendera merah putih Teguh (40) di depan Masjid Nurul Iman Padang, Rabu.

Ia menyebutkan jenis bendera yang dijualnya berupa bendera tiang, bendera rempel, umbul-umbul, dan marawa.

"Tahun sebelumnya pembuatan bendera tiang mencapai 300 kodi. Namun sekarang hanya 100 kodi saja. Karena takut tidak terjual," jelas dia.

Lebih lanjut, ia menyebutkan saat ini pesanan bendera rempel juga berkurang hanya 1.000 meter jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 5.000 meter untuk wilayah Sumbar.

"Saat ini kami hanya menyediakan bendera rempel stok lama saja. Tidak membuat yang baru, karena pemesannya tidak banyak dan biaya pembuatannya cukup mahal," tambah dia.

Ia menjelaskan saat ini harga penjualan bendera juga dikurangi dari harga biasanya seperti bendera rempel yang biasanya dijual Rp100 ribu per meter sekarang hanya Rp50 ribu per meter dan bendera tiang biasanya dijual Rp50 ribu, sekarang hanya Rp20 ribu.

"Kami berharap penjualan sekarang balik modal saja sudah cukup," ujar dia.

Menurut dia salah satu penyebab merosotnya penjualan bendera tersebut karena pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 menyebabkan ekonomi masyarakat melemah. Dengan demikian, tentu masyarakat lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan sehari-hari, cukup memasang bendera yang tahun sebelumnya," terang dia.

Ia mengakui penjualan bendera merah putih ini merupakan usaha keluarga yang sudah dimulai sejak 1990-an.

Ia juga mengatakan biasanya hasil penjualan bendera tersebut mencapai ratusan juta per tahun.

"Kalau sekarang saya pesimis akan mencapai segitu," ujar dia.

Bendera yang dijualnya dijahit sendiri di rumah oleh saudara perempuannya dan ada juga yang dipesan ke para penjahit di Padang.

Ia mulai menjajakan barang dagangannya sejak 13 Juli 2020 dengan mengikat bendera yang dijual pada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang di pagar Masjid Nurul Iman.

Penjualan bendera merah putih tersebut hanya dilakukan satu kali setahun, karena biasanya ia menjual bahan bangunan.

"Setelah Agustus nanti saya balik lagi bekerja seperti semula," ujar dia.

Seorang padagang lainnya Ardi (35) juga mengeluhkan hal yang sama yaitu masih sepi pembeli kendati sudah memasuki pekan kedua menjelang HUT RI ke-75 pada 17 Agustus 2020.

"Saat ini pembeli masih sepi, meskipun pemerintah Kota Padang telah menyerukan pemasangan bendera serentak. Tetap tidak seramai dulu," lanjut dia.