Jakarta, (ANTARA) - Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa (2/7).
“Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” tutur Duta Besar RI untuk UNESCO Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulisnya, Rabu.
Pemerintah Indonesia telah berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.
Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat.
Penetapan Kaldera Toba, dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan tersebut. Melalui pengembangan geo-pariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Pada saat yang sama, dengan adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba.
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah Pusat dan daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan danau Toba.
“Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba, menunjukkan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO,” kata Dubes RI.
Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.
Kaldera Toba, Provinsi Sumatera Utara terbentuk dari ledakan super vulkanik 74.000 tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia.
Keindahan Kaldera Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata andalan Indonesia yang masuk dalam daftar "10 Bali Baru".
Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki empat situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani.
Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain 10 warisan budaya tak benda, 9 situs warisan budaya dan alam, serta 16 cagar biosfer yang telah tercatat di UNESCO. (*)
Berita Terkait
Jadwal Minggu: Derby Manchester hingga potensi rekor NBA baru LeBron
Minggu, 3 Maret 2024 5:35 Wib
Jelang F1 Powerboat 2023 Di Danau Toba
Kamis, 23 Februari 2023 17:00 Wib
Tinggal dua hari, InJourney pastikan fasilitas race venue F1Powerboat rampung 100 persen
Kamis, 23 Februari 2023 14:28 Wib
Infrastruktur kelistrikan PLN rampung, siap dukung gelaran F1 powerboat di Danau Toba
Senin, 20 Februari 2023 10:06 Wib
Sirkuit F1 Powerboat di Danau Toba jadi yang terunik di dunia
Rabu, 25 Januari 2023 6:28 Wib
Toba siap jadi tuan rumah lomba perahu cepat dunia
Sabtu, 24 Desember 2022 8:30 Wib
The Apurva Kempinski Bali dan Torang Sitorus hadirkan 'Magnificent Toba for The World'
Selasa, 19 Juli 2022 20:47 Wib
Presiden resmikan Jalan "Bypass" Balige di Toba
Rabu, 2 Februari 2022 11:39 Wib