Kuatkan kiprah perempuan, Pemkot Payakumbuh terus berikan pendidikan politik

id Politik perempuan,Kota payakumbuh,Pilkada 2020

Kuatkan kiprah perempuan, Pemkot Payakumbuh terus berikan pendidikan politik

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Erma Yunita. (ANTARA/Akmal Saputra)

Payakumbuh (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat terus memberikan pendidikan politik kepada perempuan agar dapat lebih kuat di kancah politik.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Erma Yunita di Payakumbuh, Rabu mengatakan pemberian pendidikan politik merupakan bentuk pemberdayaan kepada perempuan.

"Dalam pemberdayaan perempuan itu bagaimana meningkatkan kualitas kehidupan perempuan itu sendiri. Mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan politik," ujarnya.

Khusus untuk kesiapan politik, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang peran perempuan di lembaga legislatif dan cara perempuan untuk bisa terjun ke kancah politik.

Dalam sosialisasi, pihaknya menghadirkan narasumber dari Kesbangpol dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pihaknya juga bermitra dengan organisasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia.

"Kami selalu menyuarakan undang-undang partai politik yang mengharuskan keterwakilan 30 persen perempuan," kata dia.

Ia mengatakan perempuan yang diikutkan dalam sosialisasi merupakan perempuan potensial di seluruh kelurahan yang ada di Payakumbuh.

"Dari ini diharapkan perempuan potensial paham dan menumbuhkan minatnya untuk turun ke kancah politik," sebutnya.

Ia menyebutkan memang ada beberapa faktor yang masih membuat perempuan ragu untuk terjun ke dunia politik.

"Minat ada, kemampuan ada, tapi dari ekonominya tidak mumpuni untuk itu. Ini yang memang harus terus kita bentuk," ujarnya.

Ia mengatakan pendidikan politik yang telah dilakukan tersebut telah membuahkan hasil. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya perempuan yang duduk di kursi legislatif pada pemilu 2019.

"Pada pemilu 2014 hanya ada dua orang yang terpilih, sedangkan di 2019 itu ada empat orang. Berarti naiknya itu mencapai 100 persen," sebutnya. (*)