Solok (ANTARA) - Ratusan pedagang dari Pasar Raya Solok, Sumatera Barat menolak tes usap yang direncanakan tim gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19 Pemerintah Kota Solok pada Selasa (23/6) di RSUD Banda Panduang.
Salah seorang pedagang Kota Solok, Hariati (35) mengatakan dirinya menolak mengikuti tes usap karena merasa sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik saat berjualan dan tidak ada kontak dengan pelaku perjalanan dari daerah terjangkit (PPT).
"Saya belum siap tes. Selain itu, takut juga ikut tes usap karena kemungkinan ada pedagang yang positif di RSUD Banda Panduang," ujarnya.
Pihaknya berharap adanya tes usap ini mengurangi penularan COVID-19 di Kota Solok, karena terdeteksi dari awal. Dan jika dirinya siap akan mencoba ikut tes usap tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Solok, Syaiful mengatakan tes usap tersebut merupakan tindak lanjut pencegahan penularan virus Corona di Pasar Raya Solok dan sekitarnya.
"Apalagi pada Sabtu (20/6) pasca ditetapkannya seorang pedagang positif terinfeksi dan telah tercatat menjadi pasien kedua positif COVID-19 Kota Solok," katanya.
Dari rencana semula, tes usap akan dilakukan pada 200 sampai dengan 250 orang pedagang. Namun dalam pelaksanaannya, tim hanya mampu mengambil sebanyak sampel 71 pedagang.
Menurutnya, tidak terlaksananya tes usap sesuai yang direncakan itu, disebabkan oleh kurang kooperatifnya pedagang yang ada.
"Banyak para pedagang itu menolak untuk melaksanakan tes usap, kecuali 71 orang yang bersedia tersebut," ujarnya.
Ia menyampaikan, terkait dengan perkembangan penanganan COVID-19 di Kota Solok, pada hari ini tercatat terjadi penambahan pelaku perjalanan dari daerah terjangkit (PPT) sebanyak tujuh orang.
Dengan demikian total akumulasi PPT sampai hari ini yaitu 1.889 orang. Yang telah selesai pemantauan sebanyak 1.824 orang dan yang sedang dalam pemantauan sebanyak 65 orang.
Untuk orang dalam pemantauan (ODP) tidak terjadi penambahan, dengan demikian total ODP sebanyak 147 orang, yang telah selesai pemantauannya sebanyak 142 orang, dan ODP yang masih dipantau lima orang.
Untuk pasien dalam pemantauan (PDP) berjumlah tujuh orang dan dinyatakan negatif setelah melakukan test PCR swab.
Pihaknya mengimbau ke masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktifitas sehari-hari, menjaga jarak, dan memakai masker ketika di luar.
Berita Terkait
Hasil tes usap PCR, kru dan pebalap tes pramusim MotoGP Mandalika bebas Omicron
Jumat, 11 Februari 2022 10:56 Wib
Tes Usap Antigen Acak Di Stasiun Bekasi
Rabu, 2 Februari 2022 12:08 Wib
Tes Usap Cegah Omicron
Selasa, 25 Januari 2022 17:48 Wib
Tes Usap Pelajar SMA
Senin, 17 Januari 2022 14:52 Wib
Pendaki Kerinci harus tunjukan bukti telah divaksin dan tes usap
Rabu, 29 Desember 2021 18:20 Wib
Pengendalian Mobilitas Warga Di Muarojambi
Jumat, 13 Agustus 2021 14:36 Wib
Hasil tes usap COVID-19 staf belum keluar, pelayanan tatap muka Disdukcapil Pasaman Barat masih tutup
Kamis, 12 Agustus 2021 13:09 Wib
Satu staf terpapar COVID-19, seluruh staf Disdukcapil lakukan tes usap antispasi penyebaran
Selasa, 10 Agustus 2021 12:44 Wib