"Alhamdulillah pembedahan rumah Susanti sudah selesai 100 persen dan sudah bisa ditempati," kata seorang warga Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Rasmanikar saat dihubungi dari Padang, Kamis.
Ia menyebutkan jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp60 juta, melebihi dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp30 juta.
"Biaya tersebut digunakan untuk pembangunan rumah dengan ukuran 6x7 meter, berupa rumah semi permanen, termasuk kamar mandi, dan satu kamar tidur," jelas dia.
Setelah direnovasi, rumah Susanti juga dilengkapi dengan berbagai perabot baru berupa alat-alat dapur, tempat tidur, dan tikar.
"Kemudian dana tersebut juga dapat memasang sambungan listrik ke rumahnya dengan jarak lebih dari 1 kilometer. Kendati masih numpang ke tetangganya," tambah dia.
Lebih lanjut ia mengatakan sebelumnya daerah tempat tinggal Susanti masih belum terdapat sambungan listrik karena akses ke sana yang cukup jauh.
"Total biaya pembangunan rumahnya diperkirakan sekitar Rp53 juta, termasuk aliran listrik," ujar dia.
Kemudian, ia juga mengemukakan dana yang tersisa dipergunakan untuk modal usaha keluarga Susanti ke depan. Agar Susanti bisa mandiri dan hidupnya tidak sulit lagi.
"Kami berharap ke depannya tidak ada lagi kondisi rumah yang memprihatinkan seperti rumah Susanti. Kami juga berharap agar pemerintah betul-betul memperhatikan lagi masyarakatnya untuk ke depannya," terang dia.
Ia mengatakan ke depannya masih ada satu rumah warga lagi yang akan dibedah, karena sebelumnya mendapat musibah angin angin puting beliung.
"Dananya baru terkumpul sekitar Rp10 juta dari perkiraan dana untuk pembangunan rumah tersebut sekitar Rp30 juta," ujar dia.
Di samping itu, Susanti merasa bersyukur karena telah mendapatkan bantuan bedah rumah dari warga setempat.
"Saya berterima kasih pada para donatur yang telah bermurah hati memberikan bantuan bedah rumah ini," ujar dia. (*)
Baca juga: Merasa prihatin, warga Alahan Panjang galang dana untuk biaya bedah rumah Susanti
