Padang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat membatasi jumlah pembesuk untuk mengantisipasi penyebaran wabah Corona Virus Disease (COVID-19) terhadap pasien.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang Gustafianof di Padang, Sabtu mengatakan untuk saat ini di dalam ruang perawatan hanya diperbolehkan satu orang keluarga yang mendampingi pasien.
Hal itu bertujuan untuk menjaga pasien agar pasien yang dirawat tidak terjangkiti penyakit dari luar atau yang paling dicemaskan saat ini yaitu penyebaran COVID-19. Karena pasien rentan sekali tertulari penyakit, kata dia.
"Karena kita tidak tahu pembesuk ini berasal dari daerah mana, dan ditambah lagi penyebaran COVID-19 itu cepat sekali," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan biasanya RSUP M Djamil tidak pernah membatasi jumlah pembesuk. Setiap keluarga pasien yang hendak membesuk boleh saja masuk untuk menjenguk pasien.
"Biasanya dalam satu hari terdapat dua kali jam besuk yang diberlakukan untuk keluarga pasien yaitu pada 11.00 WIB sampai 13.00 WIB dan 16.00 WIB sampai 18.00 WIB," kata dia.
Namun untuk saat ini hanya satu orang yang boleh mendampingi pasien yang akan diberikan kartu tunggu, katanya.
Ia juga mengatakan untuk saat ini RSUP M Djamil Padang masih menyosialisasikan ke masyarakat terkait pembatas pembesuk.
"Kemudian mulai besok sampai seterusnya peraturan tersebut akan diterapkan dengan membatasi jumlah pembesuk, diharapkan masyarakat dapat memaklumi karena hal itu juga bertujuan untuk kepentingan bersama,” kata dia.
Ia juga mengatakan mengenai penerapan tersebut berlaku hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
"Apabila kondisi wabah COVID-19 di Indonesia sudah mulai menurun, maka terkait pembesuk dan jam kunjungan akan diberlakukan seperti biasa," kata dia.
Selain membatasi pembesuk, lebih lanjut ia mengatakan RSUP M Djamil Padang tetap melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung dengan menggunakan alat termometer infrared dan menyediakan cairan pembersih tangan untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
"Alat ini sudah kita gunakan sejak beberapa hari yang lalu untuk memeriksa suhu tubuh setiap keluarga pasien yang akan memasuki ruang perawatan," kata dia. (*)