Padang (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyiapkan bantuan pangan dan medis untuk membantu Muslim India yang menjadi korban konflik yang terjadi di New Delhi.
"Dalam pekan ini setidaknya sampai 100 ton logistik pangan akan kami berikan untuk warga Muslim di India,” kata Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dalam keterangan diterima di Padang, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengontak sejumlah lembaga kemanusiaan lain di negara tersebut untuk penyaluran bantuan. Informasi yang diperoleh, sekitar 5.000 kepala keluarga kehilangan rumah akibat kerusuhan yang terjadi sehingga menyebabkan mereka terpaksa mengungsi.
Bantuan yang akan diberikan sesuai dengan peran lembaga tersebut di bidang kemanusiaan yaitu lebih diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Di samping itu juga disediakan bantuan medis, dan bantuan pemulihan masjid.
Kerusuhan di India, menurutnya melukai warga dunia sebagai sesama manusia. Sebagai bagian dari warga dunia, ACT mengajak masyarakat menunjukkan keagungan moral, tidak perlu melawan kebencian dengan kebencian namun menyebarkan kasih sayang.
“Kami prihatin, mengutuk keras dan berusaha menghentikan dengan cara yang ma'ruf, dengan cara yang baik. Kami berharap mereka bisa belajar toleransi seperti di Indonesia,” katanya.
Dewan Pembina ACT Syuhelmaidi Syukur mengatakan lembaga tersebut memiliki program Solidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI) yang memfokuskan pada isu-isu kemanusiaan global.
ACT telah memiliki nama data korban meninggal dunia akibat kerusuhan pekan lalu dan telah memetakan konflik yang terjadi serta apa yang dibutuhkan masyarakat terdampak konflik saat ini.
“Saat ini mereka hanya bergantung pada bantuan. Mereka tidak punya tempat tinggal dan membutuhkan pangan. Bantuan yang akan kita berikan pertama kali itu bantuan pokok dan perlengkapan kesehatan,” ujarnya.
Presiden ACT Ibnu Khajar menambahkan pihaknya mendorong para Muslim di dunia untuk mendukung Muslim di India.
Pihaknya segera mengirim relawan yang akan membawa bantuan pangan dan medis. Kehadiran relawan dari Indonesia di sana diharapkannya dapat mengurangi intimidasi yang dilakukan terhadap Muslim di sana.
Berita Terkait
Sungai Batang Agam dijadikan percontohan pengembangan pariwisata ramah muslim
Minggu, 10 Maret 2024 12:23 Wib
Israel izinkan akses terbatas ke Masjid Al-Aqsa bagi Muslim Palestina
Rabu, 6 Maret 2024 13:34 Wib
Kemendag komitmen wujudkan Indonesia jadi kiblat busana Muslim
Senin, 4 Maret 2024 20:44 Wib
Kemendag: Indonesia deklarasi sebagai pusat fesyen muslim dunia 2024
Rabu, 20 Desember 2023 8:33 Wib
Bupati : jadikan tabligh akbar menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama umat muslim
Senin, 4 September 2023 12:59 Wib
Keseruan berburu makanan halal di Negeri Kamboja
Sabtu, 13 Mei 2023 12:12 Wib
Bahlil ajak negara muslim ambil bagian hilirisasi Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2023 12:05 Wib
MUI Sumbar menyarankan rukyatul hilal libatkan banyak negara Muslim
Jumat, 21 April 2023 13:08 Wib