Demplot jagung sukses, ekonomi Limapuluh Kota berpotensi meningkat

id Jagung, limapuluh kota, peternak ayam sumbar

Demplot jagung sukses, ekonomi Limapuluh Kota berpotensi meningkat

Wakil Gubernur Sumvar, Nasrul Abit. (ANTARA SUMBAR/ist)

Sarilamak (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menilai peningkatan produksi jagung menggunakan bibit unggul Bisi 18 dan Bisi 79 yang sukses diuji coba pada demplot di Jorong Talago Nagari Tujuah Koto Talago Kabupaten Limapuluh Kota, bisa menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat setempat.

"Hasil produksinya menjadi dua kali lipat dari hasil panen yang biasa. Ini bisa membantu meningkatkan perekonomian warga, apalagi di Limapuluh Kota juga sentra peternakan ayam," katanya di Padang, Sabtu.

Ia menilai dengan produksi yang berlipat, persoalan kelangkaan jagung untuk pakan ternak yang masih sering terjadi bisa diatasi sehingga bisa memenuhi kebutuhan bagi peternak.

Uji coba pada demplot jagung bisi 18 dan bisi 79 di Jorong Talago Nagari Tujuah Koto Talago Kabupaten Limapuluh Kota dinilai berhasil.

Setelah penanam pada 12 Agustus 2019 pada lahan seluas satu hektare, jagung di demplot itu memasuki masa panen.

Hasil bersih jagung setelah dipipil mencapai angka rata rata 12,6 ton per hektar. Jumlah itu jauh lebih banyak dari pada hasil panen jagung dengan bibit biasa di Sumbar sekitar 6,3 ton per hektar.

"Hasil ini luar biasa. Apalagi saat ini terdapat 62 ribu hektar lahan yang bisa dimanfaatkan di Kabupaten Limapuluh Kota. Jika lahan terlantar itu ditanami jagung pakan ayam, maka ekonomi masyarakat meningkat pesat," kata Nasrul.

Data Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar, hasil panen jagung pakan ayam di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini mencapai 89 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan 485 ribu ton per tahun. Artinya, masih kurang 397 ton per tahunnya.

Sedangkan kebutuhan Sumatera Barat terhadap jagung pakan ini mencapai 3,1 juta ton per tahun, sedangkan total produksi baru mencapai 985 ribu ton per tahun.

"Jika jagung pakan ini berhasil kita kembangkan diatas lahan 62 ribu hektar, maka setidaknya akan menghasilkan sebanyak Rp3 triliun lebih per tahun dari hasil penjualan. Uangnya beredar di Limapuluh Kota," ujatnya.

Menurutnya, upaya yang baik itu harus didukung bersama-sama untuk kemajuan ekonomi Kabupaten Limapuluh Kota.

"Bibit jagungnya nanti direncanakan akan dibagikan langsung secara gratis ke Jorong-jorong dan Nagari-nagari di Kabupaten Limapuluh Kota. Pelatihan cara bertanam akan dilakukan kepada masyarakat. Siapa saja dari masyarakat, diajak untuk bertanam jagung pakan ayam ini, baik perorangan maupun kelompok," kata Narul Abit. (*)